Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Menko Kemaritiman Terlanjur Kirim Surat ke Google Indonesia, Misteri Penampakan Kapal Karam di Sukabumi Akhirnya Terbongkar, Singgung Soal Tongkang, Begini Logikanya

None - Jumat, 26 Juni 2020 | 19:42
Kapal Karam di Laut Cisolok Sukabumi Terlihat di Google Maps, Seperti Kapal Perang
facebook

Kapal Karam di Laut Cisolok Sukabumi Terlihat di Google Maps, Seperti Kapal Perang

Penjelasan UPT Pelabuhan Ratu

Kepala Kantor Unit Penyelenggaran Pelabuhan (UPP) Kelas III Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Fatah Yasin, memberikan informasi terbaru terkait misteri kapal karam di laut Pantai Cikembang, Desa Pasirbaru, Kecamatan Cisolok yang terekam citra satelit google maps.

Ia menyebutkan, bahwa foto di google maps tersebut bukan kapal karam, melainkan kapal pengangkut batu bara ke PLTU Palabuhanratu.

"Kapal melakukan bongkar muat, cuman kemungkinan waktu pengambilan fotonya (oleh google) ngeblur dan dalam posisi keadaan hujan, kelihatannya kayak kapal karam, padahal kapal gak karam."

Baca Juga: Demi Puaskan Anang Hermansyah di Ranjang, Ashanty Sampai Punya Stok Kostum Seksi 2 Lemari, Ngaku Kewalahan Ladeni Sang Suami Lantaran Selalu Minta Jatah Tiap Hari

"Batu baranya milik PLTU, kapalnya milik owner dari luar, waktu itu sekitar akhir-akhir 4 bulan mau selesai 2017 itu kan cuaca buruk hampir 6 bulan," ujar Fatah melalui sambungan telepon, Selasa (23/6/2020).

"Jadi kapal-kapal tongkang pada saat itu tidak boleh ngangkut batu bara, akhirnya krisis batu bara tuh, pada dipanggil pemda gimana solusinya, karena kalau kapal tongkang gak bisa datang, mana bisa, cuman dia (Kapal Tongkang) gak bisa masuk ke PLTU karena kan besar," terangnya.

Hingga akhirnya, lanjut dia, dilakukan shift to shift pengangkutan batu bara.

Baca Juga: Putranya Terus Pepet Ayu Ting Ting, Ibunda Didi Riyadi Bereaksi Hingga Tantang Lakukan Hal Ini, Sang Drummer: Nggak Bisa Bahas yang Lain Aja Mam?

Menurutnya, saat pemindahan muatan di laut Pantai Cikembang terekam oleh google maps.

"Dilakukanlah pelaksanaan shift to shift rekomendasi dari perhubungan laut, mengingat batu bara ini kan PLTU bahaya kalau listrik mati. Jadi mungkin ada maping google, pas maping mungkin kapal ada di situ, memang kapalnya besar kurang lebih muatan 40 ribuan ton lah saat itu, baru ingat ini," katanya.

Kemenko Maritim Juga Angkat Bicara

Source :TribunJabar.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x