Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Pikul Mandat dari Prabowo dan Negara, Jenderal Bintang Satu Ini Bawa Bendera Pusaka ke Puncak Everest, Sang Istri: Kalau Suami Saya Tidak Kembali, Ini Anak Tidak Ada Bapaknya

Desy Kurniasari - Senin, 29 Juni 2020 | 09:25
Brigjen TNI Iwan Setiawan, penakluk Gunung Everest pada tahun 1997
Tangkap layar TNI AD

Brigjen TNI Iwan Setiawan, penakluk Gunung Everest pada tahun 1997

Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Gunung Everest merupakan gunung tertinggi di dunia.

Puncaknya yang berada di Tibet merupakan perbatasan dengan Nepal.

Tidak mudah untuk dapat mencapai puncak gunung berketinggian 8.848 mdpl itu.

Baca Juga: Komandan Ungkap Detik-detik Menegangkan Gugurnya Prajurit TNI Gara-gara Peluru Pemberontak Kongo, Sang Sersan Sempat Tertinggal di Tengah Peperangan, Seluruh Perlengkapan yang Menempel di Tubuh Dirampok Habis Oleh Milisi

Namun rupanya, salah satu jenderal bintang satu TNI Angkatan Darat berhasil menaklukkan gunung tertinggi di dunia itu.

Dilansir Gridhot dari kanal YouTube TNI AD, terkuaklah cerita tersebut.

Ialah Brigjen TNI Iwan Setiawan yang mampu menaklukkan puncak Everest.

Baca Juga: Tewaskan Prajurit TNI Serma Rama Wahyudi, Milisi ADF Kongo Berisi Pemberontak Kejam Pembantai 1000 Orang, Lima Jenderal Tak Mampu Menghadapi

Pria yang kini berdinas di Korem 173/PVBitu mengaku sebelumnya tidak mengetahui apa itu Mount Everest.

Bahkan, sebelumnya ia tak memiliki pengalaman mendaki gunung.

"Saya pada saat itu belum tahu apa itu Mount Everest. Bayangkan, kita naik gunung aja belum pernah, terutama gunung es. Saat itu saya baru lulus komando, memang masih muda, fisiknya masih bagus. Kemudian ada seleksi untuk pendakian Mount Everest," kata Iwan Setiawan.

Iwan pun mengatakan bahwa bagi Kopassus, tugas merupakan segalanya dan merupakan salah satu kehormatan.

Baca Juga: Ditendang Anggota TNI Hingga Jatuh, Mahasiswa yang Tembaki Mantan Pacarnya Pakai Air Gun Akhirnya Tertangkap, Begini Kronologinya

Hal tersebut juga berlaku bagi pasukan yang nantinya lolos untuk mengikuti Ekspedisi Everest tahun 1997.

"Alhamdulillah saya menjadi salah satu perwira akademi militer yang lolos dan lulus ekspedisi Mount Everest itu," ujarnya.

Mengetahui dirinya lolos seleksi, Iwan Setiawan pun meminta izin untuk menikahi kekasihnya.

Baca Juga: Angin Segar Buat Para Abdi Negara, Sri Mulyani Umumkan Besaran Gaji Ke-13 untuk PNS Golongan I hingga IV, Lalu Kapan Cairnya?

"Saya sebelum berangkat izin dengan Danjen Kopassus untuk menikah. Dan saya diizinkan sebelum berangkat (menikah dulu)," terangnya.

Pernikahan Brigjen Iwan Setiawan dan Beti sebelum pendakian ke Everest

Pernikahan Brigjen Iwan Setiawan dan Beti sebelum pendakian ke Everest

Usia pernikahannya baru sebentar, istri Iwan pun merasa khawatir akan ditinggal sang suami.

"Saya sempet (kepikiran) ini kalau suami saya tidak kembali ini anak tidak ada bapaknya. Karena sebelum bapak berangkat, saya sempet nonton bareng, ada ekspedisi negara mana , ya?," ujar Beti Iwan Setiawan.

Iwan pun membenarkan rasa takut yang dimiliki sang istri.

"Pendakian Everest, lebih banyak korban meninggalnya, jadi istri ya mungkin khawatir anak lahir tidak ada bapaknya, sambung Brigjen Iwan Setiawan," imbuh Iwan.

Baca Juga: Orang Nomor 1 Angkatan Darat Marah Besar Tahu Anak Buahnya Tewas Ditusuk Oknum Marinir, KSAD Langsung Panggil Danpuspom TNI, Andika Perkasa: Kejar, Jangan Sampai Walk Away!

Meski demikian, Iwan Setiawan kalo terjadi sesuatu kan kehormatan, karena membawa merah putih.

Iwan pun kemudian menceritakan halangan yang dihadapinya ketika mendaki gunung tertinggi di dunia itu.

"Kita kan dari iklim tropis, tidak pernah naik gunung es. Begitu sampai di sana langsung dibawa ke gunung es. Saya baru berjalan 100 meter langsung muntah-muntah. Kaget dan memang tidak siap dengan cuaca dingin," terangnya.

Baca Juga: Sempat Video Call Sebelum Detik-detik Pertempuran Terjadi, Istri Serma Rama Tak Bisa Tahan Pilu Saat Dengar Kabar Sang Suami Telah Gugur di Kongo: Ia Janji Pulang Besok September

Jauh dari sang suami, rupanya Beti merasakan rasa sakit yang dialami belahan jiwanya.

"Rupanya istri sudah merasakan (saya sakit)," imbuh Iwan.

Meski mengalami sakit di awal, Iwan pun tak menyerah karena ia merasa membawa mandat besar di pundaknya.

"Dan saya satu-satunya perwira akmil yang memimpin. Tumpuan arah dari Pak Prabowo saat itu, termasuk negara, di mana saya bisa mengibarkan bendera merah putih," paparnya.

Setelah 2 hari kemudian, Iwan dan rombongan pun melanjutkan perjalanan.

Baca Juga: Mengenal Sosok Sersan Mayor Rama Wahyudi, Prajurit TNI AD yang Gugur Saat Jalankan Misi Perdamian di Kongo, Menlu Retno Marsudi: Penghargaan Setinggi-tingginya Kepada Almarhum

Tak seperti yang diharapkan, Iwan mengalami jatuh bangun.

"Saya terjatuh di ketinggian 8.500 m, begitu terjatuh saya terbayang istri saya sedang hamil besar. Saya berdoa untuk bisa selamat dan bisa kembali melihat istri saya melahirkan," tambahnya.

"Saya berhasil sampai Mount Everest kemudian saya di puncak itu kehabisan oksigen. Bayangkan ga orang bisa hidup di ketinggian 8.500m dengan suhu minus 50 derajat?," ujarnya.

Baca Juga: Menlu Retno Marsudi Ngamuk, Seorang Pasukan Kontingen Garuda Gugur Diserang Pemberontak, PBB Turun Tangan Minta Pertanggung Jawaban Negara Ini

Berkat kekuatan doa, Iwan dan rombongan pun berhasil selamat dan mengibarkan Bendera Pusaka di Puncak Gunung Everest.

"Begitu kembali, berhasil, saya dijemput sama 20 jenderal waktu itu kemudian kita menjadi orang asia pertama. Kemudian dipanggil sama presiden, mendapatkan penghargaan berupa bintang. Saya disuruh sujud ke Tanah Suci. Saya merasa bersyukur bisa berhasil mengharumkan nama Indonesia," pungkasnya. (*)

Source :YouTube

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x