Yunarto menilai, kritik yang dilayangkan Jokowi untuk para menterinya sebenarnya bukan hal yang asing.
Menurutnya, Jokowi telah menyampaikan hal-hal serupa sejak menjabat sebagai Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta.
"Kalau kita lihat substansi sebetulnya apakah ada yang baru dari pernyataan Jokowi dalam Sidang Kabinet 18 Juni?" tanya Yunarto Wijaya.
Diketahui, Jokowi dalam pidatonya menekankan pada situasi dan kebijakan luar biasa (extraordinary) yang perlu ditegakkan demi rakyat dalam situasi sulit ini.
Namun sikap jajarannya tampak biasa-biasa saja atas kemarahan Jokowi.
"Dia berbicara tentang extraordinary, jangan bisnis as usual, jangan melihat ini sebagai rutinitas," papar Yunarto.
"Itu kalimat yang diulang-ulang ketika Jokowi jadi wali kota, ketika dia menjadi gubernur," lanjutnya.
Terkait penanganan Covid-19, orang nomor satu di Indonesia itu juga mendesak regulasi agar disesuaikan melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) dan Peraturan Menteri (Permen).
"Kalimat yang diulang-ulang sampai kadang-kadang bosan. Deregulasi, debirokratisasi, kultur birokrat yang selalu dia kritik," kata Yunarto.
Ia kemudian menyebut, harusnya apa yang disampaikan Jokowi tidak menjadi heboh di masyarakat dan malah jadi bahan omongan.