Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Aroma Reshuffle Kabinet Makin Tercium, 5 Menteri Ini Diprediksi Tak Akan Dipecat Jokowi, Pengamat: Kalau yang Bertahan Paling...

Desy Kurniasari - Senin, 06 Juli 2020 | 16:13
Kolase susunan Menteri Kabinet Indonesia Maju
Kompas.com

Kolase susunan Menteri Kabinet Indonesia Maju

Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Wacana reshuffle kabinet kembali muncul.

Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo saat memberi arahan dalam Sidang Kabinet Paripurna, Kamis (18/6/2020).

Melansir Kontan.co.id, dalam video unggahan Sekretariat Presiden, Jokowi menyampaikan situasi krisis yang dihadapi Indonesia dan sejumlah negara akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Baca Juga: Bandingkan dengan Masa Megawati, Staf Presiden Jokowi Dinilai Terlalu Gemuk, Sosok Ini: Ujung-ujungnya Setiap Keputusan Walau Cepat Tapi Lelet Dilaksanakan!

Situasi tersebut harus dipahami oleh setiap menteri yang bekerja di bawahnya, sebab jika tidak presiden tidak segan untuk melakukan reshuffle.

"Saya lihat, masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ, ini engga punya perasaan? Suasana ini krisis!," ujar Jokowi dalam keterangan resmi, Minggu (28/6/2020).

Memang Presiden Joko Widodo tidak menunjuk secara spesifik instansi atau institusi mana yang dia anggap tidak peduli dengan krisis akibat virus corona di Indonesia sehingga membuat dirinya jengkel dan mengancam reshuffle.

Baca Juga: Beda dengan Indonesia yang Banyak Drama, Prancis Mantap Reshuffel Kabinet, Siap Rombak Pemerintah Sesuai Harapan Rakyat

Berdasarkan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) ekonomi dunia akan mengalami kontraksi 6% hingga 7,6%. Prediksi ekonomi yang terkoreksi juga disampaikan bank dunia hingga 5%.

Kondisi tersebut harus dipahami oleh pejabat negara. Jokowi bilang, pejabat negara memiliki tanggung jawab terhadap 267 juta penduduk Indonesia.

Oleh karena itu kerja pemerintah dalam masa pandemi harus mencerminkan kondisi luar biasa. Namun, sejumlah kebijakan dinilai lambat dalam menanggapi situasi yang ada saat ini.

Kinerja para menteri buruk, Presiden Jokowi merasa jengkel
YouTube/ Sekretariat Presiden

Kinerja para menteri buruk, Presiden Jokowi merasa jengkel

Jokowi meminta tak ada hambatan dalam mengatasi pandemi beserta hambatannya. Termasuk hambatan regulasi dan kerja menterinya.

Baca Juga: Jokowi: Datang-datang Bawa Rapid Test, Sosialisasi Dulu ke Masyarakat!

"Langkah apapun yang extra ordinary akan saya lakukan untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara. Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffe. Udah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perppu yang lebih penting lagi kalau memang diperlukan," terang Jokowi.

Jokowi menegaskan perlunya kecepatan dalam tindakan saat menangani pandemi Covid-19. Bahkan bila memerlukan payung hukum, Jokowi menjanjikan akan membuat secara cepat.

Dilansir dari Serambinews.com, saat ini masyarakat menebak-nebak siapa sosok yang akan dicopot sebagai menteri oleh Presiden Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Ngamuk Sampai Ancam Reshuffle, Menkes Jadi Bulan-bulanan Sampai Kinerjanya Dikuliti Habis-habisan, Pengamat Bongkar 4 Sektor Ini Jadi Sorotan Kemarahan Sang Presiden

Hal tersebut dilatarbelakangi oleh teguran Presiden Jokowi kepada para pembantunya itu dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, 18 Juni 2020.

Meski video itu baru diungkap ke publik melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6/2020).

Publik pun menebak-nebak siapa menteri yang akan di- reshuffle oleh Presiden Jokowi.

Mulai dari Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Agama Fachrul Razi hingga Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

Baca Juga: Digadang-gadang Layak Duduki Kursi Menteri, Rocky Gerung Ngaku Siap Gantikan Yasonna Laoly dengan Syarat Ini, Sang Akademisi Berkhayal: Sebagai Menkumham Saya Akan...

Ada pula yang memprediksi nama-nama menteri yang kemungkinan akan dipertahankan oleh Presiden Jokowi.

Pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi Hendri Satrio memprediksi, setidaknya ada beberapa menteri yang akan bertahan. Mereka adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

"Kalau yang bertahan, paling Prabowo, Erick Thohir, Basuki dan Retno," ujar Hendri kepada Kompas.com, Minggu (5/7/2020).

Baca Juga: Minta Berhentikan 1 Menteri yang Bermasalah, Sosok Ini Sebut Nama Luhut Binsar Pandjaitan: Sebagai Masukan Untuk Presiden

Hendri pun mengungkapkan alasan mengapa menteri-menteri tersebut akan bertahan. Prabowo, kata Hendri, selama menjadi Menteri Pertahanan banyak melakukan terobosan dan perbaikan yang baik di kementerian itu.

Hal tersebut menjadi salah satu alasan mengapa Prabowo tidak akan diganti. "Prabowo sebenarnya sahabat Jokowi. Selama jadi Menhan, beliau lakukan terobosan dan pembenahan yang bagus," kata dia.

Kemudian Basuki Hadimuljono. Ia mengatakan, Basuki merupakan menteri andalan Presiden Jokowi untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur di negeri ini. Hal tersebutlah yang menjadi alasan posisi Basuki tak akan diganti.

"Basuki memang andalan Jokowi untuk mewujudkan monumen-monumen infrastruktur Jokowi sehingga dia tidak mungkin diganggu," kata Hendri.

Baca Juga: Pikirannya Sudah Kemana-mana, Jokowi Jengkel Ada Menteri Tak Cepat Tanggap Tangani Krisis Corona: Apapun Akan Saya Lakukan untuk 267 Juta Rakyat Kita!

Sementara itu, Erick Thohir dinilai melakukan banyak hal baik dalam memperbaiki Kementerian BUMN, termasuk dalam penanganan Covid-19. Termasuk Retno Marsudi yang dinilai telah melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai Menteri Luar Negeri.

Selain keempat menteri tersebut, Hendri juga memprediksi, Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro masuk jajaran menteri yang tidak akan di-reshuffle. "Bambang Brodjonegoro juga menteri andalan Jokowi yang termasuk ke jajaran menteri paling loyal," kata dia.

Diketahui, kejengkelan Presiden Jokowi yang disampaikan dalam sidang kabinet tersebut terkait kinerja para menteri yang masih bekerja secara biasa dalam masa krisis seperti ini.

Baca Juga: Dipandang Bak Superhero hingga Buat Khofifah Terkagum-kagum, Kebiasaan Susi Pudjiastuti Nyebur Laut Justru Jadi Bahan Ledekan Presiden Jokowi, Simak Cerita Kocak Dibaliknya

Padahal, ia meminta ada kebijakan luar biasa untuk menangani krisis, baik itu pandemi Covid-19 maupun dampaknya terhadap perokonomian.

"Langkah extraordinary ini betul-betul harus kita lakukan, dan saya membuka yang namanya entah langkah politik, entah langkah pemerintahan," kata Presiden Jokowi. "Akan saya buka. Langkah apa pun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara," ucap Presiden. (*)

Source :Kontan.co.idSerambinews.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x