Baca Juga: Muak dengan Kelakuan China yang Ingin Kuasai Dunia, Negara-negara Ini Siap Perang Lawan Negeri Panda
Eucalyptol telah disetujui US Food and Drug Administration (FDA) sebagai bahan tambahan makanan.
Eucalyptol juga digunakan sebagai komponen mouthwash seperti pada produk Listerine.
Di Jerman, eucalyptol dilisensikan sebagai produk obat dengan nama Soledum dalam bentuk kapsul dan obat luar yang diindikasikan untuk pengobatan bronchitis, sinusitis dan permasalahan pernapasan.
Dalam sebuah studi uji klinis kecil eucalyptol juga disebut memiliki fungsi mukolitik (pengencer dahak) dan anti inflamasi.
Kalung anti corona
Kalung anti corona produksi Kementan menuai sejumlah kontroversi.
Beberapa pakar menilai produk kalung anti virus corona ini perlu diuji lebih lanjut.
"Kalung itu belum diujikan pada manusia, jadi tidak ada bukti virus apapun bisa mati kalau dipakaikan kalung itu. Mungkin virus yang menempel di kalung akan mati, tapi virus yang jaraknya 1-2 meter dari badan kita, bagaimana?," papar Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), DR dr Inggrid Tania MSI sebagaimana dikutip dari Kompas.com (4/7/2020).
Ia juga mengatakan eucalyptus perlu diuji sebagai antivirus dengan uji in vitro dan in vivo pada hewan terhadap virus SARS-CoV-2 baru kemudian manusia.