Dia menjelaskan, sesuai aturan setiap peserta yang berusaha melakukan penipuan, langsung didiskualifikasi.
Dalam menerima peserta berkebutuhan khusus, pihak panitia memastikan satu per satu peserta sebelum pelaksanaan ujian.
"Begitu menerima data peserta tunanetra maupun disabilitas lain."
"Bagian pendaftaran menelpon satu per satu peserta sebelum hari H," jelasnya.
Di sisi lain pantauan di tempat ujian, sebelum mulai mengerjakan soal UTBK, pendamping khusus tampak memberikan arahan dan penjelasan kepada seorang calon mahasiswa baru (Camaba) tunanetra, Yovan Rate Azis.
Saat ditanya, Yovan mengatakan memilih Program Studi (Prodi) Pendidikan Luar Biasa pada SBMPTN tahun ini.
Laki-laki yang memiliki cita-cita sebagai tenaga pendidik itu memilih kampus UNS Solo sebagai pilihan pertama dan UNY Yogyakarta sebagai pilihan kedua.
Source | : | TribunJateng.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar