Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kasus Covid-19 di Kota Lain Lebih Tinggi, Ganjar Pranowo Geram Solo Disebut Zona Hitam, Gubernur Jawa Tengah: Yang Hitam Itu Bajumu!

Desy Kurniasari - Rabu, 15 Juli 2020 | 19:42
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat ditemui di Kantornya, Selasa (14/7/2020).
(KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat ditemui di Kantornya, Selasa (14/7/2020).

Gridhot.ID - Lonjakan kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Kota Solo menjadikannya zona hitam.

Kasus pasien terkonfirmasi positif covid-19 di Kota Solo memang meningkat sebanyak 19 kasus selama dua hari terakhir.

15 dari 19 pasien tersebut merupakan mahasiswa program pendidikan dokter spesialis Universitas Sebelas Maret (PPDS UNS) Solo.

Baca Juga: Solo Langsung Berubah Zona Hitam, 25 Mahasiswa Kedokteran UNS Awalnya Ngaku Tertular Corona Saat Tugas di RSUD Dr Moewardi, Ganjar Pranowo Justru Bongkar Soal Party yang Didatangi

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku geram dengan adanya sebutan zona hitam bagi Kota Solo.

Pasalnya, sebutan tersebut dianggapnya tidak berdasar karena Kota Solo masih dianggap sedikit daripada Kota lainnya.

Menurut Ganjar penyebutan tersebut sengaja disampaikan oleh orang-orang yang tidak suka dengan Solo.

Baca Juga: Gugus Tugas Sebut Solo Berubah Jadi Zona Hitam, Padahal Kota Tetangganya Ini Jauh Lebih Parah, Kasus Coronanya Tembus Ratusan, Kok Bisa?

"Zona hitam ki jarene sopo to? (Zona hitam itu katanya siapa sih?) Yang ngomong siapa? Mungkin pengamat atau lagi benci? Kok banyak yang bilang zona hitam. Mungkin yang hitam itu bajumu!" ujar Ganjar saat ditemui di kantornya, Semarang, Selasa (14/7/2020).

Sebelumnya, Kota Solo sempat disebut masuk zona hitam menyusul lonjakan kasus positif Covid-19.

Lonjakan itu terjadi menyusul ditemukannya 25 tenaga medis yang terpapar Covid-19 di RSUD Dr Moewardi Solo.

Para tenaga medis yang diketahui merupakan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Sebelas Maret (UNS) itu sebagian besar orang tanpa gejala (OTG) dan telah menjalani karantina.

Ganjar menegaskan, lonjakan kasus itu tidak lantas membuat Solo dikategorikan sebagai zona hitam penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Bupati Brebes Santai Ikut Gowes Massal Sampai Gelar Dangdutan di Tengah Wabah Corona, Rakyatnya Dibiarkan Tak Pakai Masker Saat Acara, Ganjar Pranowo Ngamuk Nggak Karuan

"Kan sudah kita kontrol. Dari Moewardi dan UNS sudah kita lakukan 3T. Kok masih banyak yang bilang zona hitam?" ujarnya.

Sebagai informasi, kasus positif Covid-19 di Kota Solo mencapai 64 orang. Dari jumlah itu, 22 pasien masih dirawat, 37 orang dinyatakan sembuh, dan 5 orang meninggal dunia.

Jumlah kasus di Solo ini lebih sedikit dibanding Kota Salatiga, yakni 92 kasus dengan perincian 19 pasien masih dirawat dan 73 orang sembuh.

Baca Juga: Puji Prabowo Setinggi Langit, Tengku Zul Sebut Ganjar Pranowo Tak Bakal Bisa Tandingi Sang Menteri dalam Pemilu Presiden: Hobi Dia Nonton Film Porno, Mana Boleh Jadi Pejabat

Sedangkan kasus positif Covid-19 tertinggi di Jateng masih ditempati Kota Semarang saja yang belum disebut zona hitam.

Total kasus positif Covid-19 di Kota Semarang saat ini telah mencapai 2.565 orang.

Perinciannya, 847 orang masih menjalani perawatan, 1.457 orang dinyatakan sembuh, dan 261 orang meninggal dunia.

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judulBantah Solo Zona Hitam Corona, Ganjar Pranowo: Yang Ngomong Siapa? Mungkin yang Hitam Itu Bajumu(*)

Source :TribunSolo.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x