Tim investigasi, sambungnya, meminta data pembacaan meteran satu tahun terakhir dari pelanggan yang bersangkutan.
"Kami juga minta data dari PLN untuk kelompok pelanggan tersebut sebagai perbandingan. Selanjutnya, kami akan minta BSSN membantu. Sambil kami check juga pelanggan yang masih pantas dichek untuk informasi tambahan," sambung Purbaya.
Dia memastikan, setelah keseluruhan proses rampung dan hasilnya sudah terverifkasi, pihaknya akan mengadakan konferensi pers secara terbuka.
Hanya saja, ia belum bisa memastikan kapan itu akan dilakukan.
"Nanti kami akan adakan video conference setelah proses investigasi ini selesai. Video conference dilakukan pada saat data, analisis, dan kesimpulan termasuk langkah ke depannya sudah jelas," kata Purbaya.
Seperti diketahui, pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Covid-19 atau periode Maret-Juni lalu, tagihan listrik PLN menjadi sorotan.
Sejumlah pelanggan mengajukan keluhan atas lonjakan tarif listrik yang dinilai tak wajar.
Bahkan hingga tagihan di bulan Juli pun, masih ada pelanggan yang mengeluh tagihan listrik naik signifikan.
Investigasi yang dilakukan oleh Kemenko Marves dan BSSN ini ditujukan untuk merespon keluhan pelanggan itu, dan mencari penyebab atas lonjakan tarif listrik yang dinilai tak wajar tersebut.
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Catat ya, akhir Juli ini, investigasi lonjakan tagihan listrik PLN sudah rampung.