Pasalnya, pantai reklamasi kala itu berhadapan dengan Cengkareng Drain dan Muara Sungai Angke.
Keduanya dianggap menggangu aliran sungai ke laut lepas dan berpotensi membuat Jakarta banjir.
"Jadi bukan membantu mengendalikan banjir, tapi malah berpotensi menghasilkan banjir," ucap Anies.
Akan tetapi, penjelasan tersebut langsung direspons oleh sejumlah pihak dan dianggap hanya sebagai alasan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk kembali melanjutkan reklamasi di teluk Jakarta.
Tak hanya itu saja, Anies juga disebut memainkan isu agama untuk memulusan niatnya melakukan reklamasi di kawasan Ancol.
Sebab, ia berencana membangun Masjid Apung hingga Museum Nabi di atas lahan buatan tersebut.
Dilansir dari TribunJakarta.com, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menepis anggapan pihaknya memainkan isu agama dalam proyek reklamasi Ancol.
Menurutnya, proyek perluasan kawasan Ancol itu semata untuk menambah lahan rekreasi demi kepentingan masyarakat luas.
“Prinsipnya kebijakan (reklamasi Ancol) ini diambil pak gubernur untuk kepentingan rakyat, bukan kepentingan kelompok, golongan, apalagi pribadi,” ucapnya, Minggu (19/7/2020).