Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Berantem Sendiri Adu Mulut Layaknya Bayi Belum Nalar, Amerika Serikat dan China Malah Gunakan Myanmar Sebagai Medan Perang Barunya, Sejarawan Sampai Tepok Jidat Lihat Kelakuan Keduanya

None - Senin, 20 Juli 2020 | 12:13
Pagoda di Myanmar
https://www.maxpixel.net/

Pagoda di Myanmar

Gridhot.ID - China dan Amerika Serikat memang sudah layaknya kakak adik yang bertengkar memperebutkan mainan.

Keduanya saling adu mulut melalui pihaknya masing-masing menunjukkan siapa yang paling benar.

Kedutaan Besar China untuk Myanmar pada Minggu (19/7) menuduh Amerika Serikat (AS) "mengolesi" Myanmar dengan sangat kejam dan mendorong negara-negara di Asia Tenggara ke dalam masalah Laut Cina Selatan dan Hong Kong.

Menanggapi klaim AS bahwa Beijing merongrong kedaulatan tetangganya, Kedutaan Besar China mengatakan, agen-agen AS di luar negeri melakukan "hal-hal menjijikkan" untuk menahan China serta telah menunjukkan wajah "egois, munafik, hina, dan jelek".

Baca Juga: Putra Jokowi Bakal Lawan Kotak Kosong, Sosok Ini Sebut Tak Ada Parpol yang Berani Melawan Gibran di Pilkada Solo: Jika Semua Merapat ke PDIP, Maka Akan Menjadi Musibah Politik

AS pekan lalu mengeraskan posisinya di Laut China Selatan dengan menyatakan, mereka akan mendukung negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang menantang klaim Beijing atas sekitar 90% jalur air strategis tersebut .

Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (18/7), Kedutaan Besar AS untuk Myanmar menyebut tindakan China di Laut China Selatan dan Hong Kong sebagai bagian dari "pola yang lebih besar untuk melemahkan kedaulatan tetangganya".

Pernyataan AS itu menyamakan antara tindakan China di Laut China Selatan dan Hong Kong dengan proyek investasi besar-besaran Tiongkok di Myanmar yang Washington peringatkan bisa menjadi perangkap utang.

Juga, dengan perdagangan perempuan dari Myanmar ke China sebagai pengantin dan obat-obatan dari China yang masuk ke Myanmar.

Baca Juga: Berjuang Habis-habisan Hingga Rela Jual 2 Rumah Demi Pengobatan Sang Putri di Singapura, Denada Tolak Bantuan Rp 100 Juta dari Baim Wong, Sang Penyanyi: Tidak Sampai Hatiku Menerima Uang Itu

"Inilah bagaimana kedaulatan modern sering hilang. Bukan melalui aksi nyata dan terbuka, tetapi lewat kaskade yang lebih kecil yang mengarah pada erosi lambat seiring berjalannya waktu," kata Kedutaan Besar AS seperti dikutip Reuters.

China pun merespons dengan mengatakan, pernyataan itu menunjukkan sikap "anggur asam" AS terhadap "hubungan China-Myanmar yang berkembang".

Source : kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x