Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kapal Amerika Makin Sering Wara Wiri di Pasifik, PLA China Tingkatkan Intensitas Latihan Militer di Laut China Selatan, Pesawat Pembom Disiagakan

None - Rabu, 22 Juli 2020 | 19:42
Lakukan latihan misil, kapal perang Iran justru tenggelamkan kapal perang Iran lain dan tewaskan 19 orang
AFP

Lakukan latihan misil, kapal perang Iran justru tenggelamkan kapal perang Iran lain dan tewaskan 19 orang

Pakar militer China yang minta namanya tidak ditulis mengatakan kepada Global Times, insiden-insiden tersebut, yang terjadi ribuan mil jauhnya dari AS dan di depan pintu China, sekali lagi telah membuktikan Amerika adalah pendorong nyata militerisasi di Laut China Selatan.

Baca Juga: Ngaku Nikah Karena Taaruf, Video Istri Rizki D'Academy Bersama Pria Lain Beredar di Sosial Media, Begini Tanggapan Sang Pedangdut yang Kini Resmi Jadi Suami

Melukai anggota ASEAN

"China dipaksa mengambil tindakan balasan untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorialnya," katanya.

Latihan PLA di Laut China Selatan sering terjadi, dan juga bukan pertama kalinya mereka mengerahkan pesawat tempur dan kapal perang di pulau-pulau di kawasan tersebut, para pengamat militer mencatat.

Menurut gambar satelit asing, PLA mengerahkan sistem peringatan dini dan kontrol udara KJ-500 serta pesawat anti-kapal selam Y-8 di Yongshu Reef pada Mei lalu.

Baca Juga: Nasabah Patut Waspada, Mulai Sekarang Setop Buang Struk ATM di Tempat Sampah, Uang Tabungan Bisa Hilang Karena Aksi Kawanan Tak Teruduga

Di Juni 2019, jet tempur J-10 juga mereka kerahkan ke Pulau Yongxing.

Mengonfirmasi pengerahan J-10 pada Juni 2019, juru bicara Kementerian Pertahanan China Ren Guoqiang mengatakan pada konferensi pers rutin bulan itu, adalah hak sah negara berdaulat untuk menggunakan fasilitas dan melakukan pelatihan di wilayah mereka sendiri.

"Tindakan China adalah sah, wajar, dan adil," ujarnya.

Hanya, China seharusnya tidak terburu-buru mengumumkan Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) di Laut China Selatan. Sebab, itu bisa melukai negara-negara anggota ASEAN lebih dari AS.

"Akibatnya, merusak hubungan antara China dan anggota ASEAN, dan AS akan memiliki banyak langkah baru yang lebih praktis," kata Wu Shicun, Presiden Institut Nasional untuk Studi Laut China Selatan, kepada Global Times. (*)

Source :Kontan.co.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x