Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Pada Juni lalu, warga Tapanuli Utara, Sumatera Utara dihebohkan kejadian misterius yang menimpa hewan ternak.
Pasalnya, hewan ternak di Desa Pargompulan, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara mati secara misterius hingga membuat geger warga setempat.
Mengutip arsip Gridhot, hewan ternak milik warga, seperti bebek, ayam, dan babi ditemukan mati dalam kondisi kehabisan darah.
Anehnya lagi, sebagian ternak yang mati tersebut berada di kandang yang terbuat kawat besi.
Kasak-kusuk di kalangan masyarakat setempat pun meluas dan mengarah pada keberadaan makhluk mistis.
Mangatur Hutasoit, warga setempat, mengatakan, hewan ternak yang mati beberapa waktu terakhir, terlihat seperti dimakan oleh makhluk buas.
Ada babi yang mati diseret ke sungai dalam kondisi tubuh tercabik-cabik, dan luka di leher.
Ada pula bebek dan ayam warga yang hanya diisap darahnya. Pada bagian tubuh ternak ini terdapat bekas luka seperti gigitan di bagian leher.
Yang membuat warga heran, bebek dan ayam yang mati tercabik itu berada di dalam kandang pagar kawat besi. Namun, kawat besi itu pun ternyata dirusak.
Selain itu, tak ada darah yang tersisa. Warga cuma menemukan bangkai yang tergeletak begitu saja di kandangnya.
Dilansir dari Tribun Medan, makhluk misterius pengisap darah ternak di Desa Pohan Tonga, Siborongborong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, akhirnya terekam CCTV.
Baca Juga: Geger, Hewan Ternak Mati Tak Wajar Kehabisan Darah di Tapanuli, Warga Duga Makhluk Ini Dalangnya
Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan, menyebut bentuknya seperti musang.
“Ada terekam, bentuknya seperti musang,” ujar Nikson, Rabu (22/7/2020) di Taput.
Nikson menjelaskan makhluk tersebut terekam CCTV di sekitar lokasi ternak warga.
Menyikapi temuan itu, Selasa (21/7/2020) kemarin, pihaknya turun ke lokasi untuk menyelidiki sekaligus mengatur teknis jebakan.
“Saya pimpin rapat di lokasi. Kita tetap kita lakukan jebakan, semua kandang ternak pasang lampu,” ujar Nikson.
Nikson juga mengatakan untuk memburu makhluk itu tim gabungan yang terdiri dari Polisi, BBKSDA dan Pemkab Taput dan lainnya akan gotong royong menyusuri sungai untuk mencarinya.
“Rencana (kita) gotong royong membersihkan aliran sungai yamg diduga tempat diam binatang tersebut,” ujarnya.
Meskipun pada rekaman CCTV bentuk makhluk pengisap darah menyerupai musang, namun kata Nikson kemungkinan makhuk lain yang melakukanya, masih mungkin terjadi.
“Dugaan ke arah binatang lain masih ada, karena tadi ada warga lapor ke saya binatang itu besar tidak seperti musang. Makanya kita tetap jaga segala kemungkinan,” tandasnya
Sebelumnya Nikson Nababan, mengatakan hewan warga di Pohon Tonga mati misterius di awal Juni lalu.
Rata-rata hewan yang mati seperti bebek, ayam hingga babi.
Kondisi hewan tersebut ditemukan mati dengan leher berdarah dan bangkainya ditinggalkan begitu saja.
Untuk mempermudah pencarian, saat ini juga telah dipasang kamera di beberapa titik.
Sebelumnya, Nikson juga membuat sayembara dengan hadiah Rp 10 juta bagi siapa saja yang bisa menemukan makhluk ini.
"Hadiahnya Rp10 juta, ya biar semangat regu-regu juga untuk membuktikan kebenaran bahwa apakah itu mistis apakah itu nyata? Dengan sayembara ini semua pihak jadi berperan aktif,” ujar Nikson.
Sebelumnya, Kepala Tata Usaha BBKSDA Sumut Teguh Setiawan, meminta masyarakat tidak panik dan melakukan perburuan hingga ke hutan.
Dikhawatirkan perburuan itu akan merusak habitat satwa di sana.
“Supaya tidak terjadi hal yang (tidak) diinginkan termasuk dalam misalnya berniat melakukan perburuan di dalam hutan. Jangan salah di dalam kawasan hutan itu tidak hanya musang isinya. Ada yang lain. Kucing hutan ada misalnya, harimau (juga),” ujar Teguh, Kamis (25/6/2020).
Teguh berharap warga mempercayakan pencarian makhluk tersebut kepada tim gabungan yang terdiri BBKSDA, TNI, Polisi, dan pemkab.
“Kalau tidak dikoordinasikan dengan baik dengan pihak kecamatan atau desa jadi masalah baru, itu yang penting sebenarnya, serahkan saja ke petugas kecamatan maupun tingkat desa agar berkoordinasi dengan tim gabungan untuk mencari makhluk misterius itu,’’ ujarnya
Sejauh ini dari penyelidikan BBKSDA, makhluk misterius tersebut merupakan sejenis musang.
“Berdasarkan pengamatan kami dan informasi yang didapatkan dari masyarakat, besar dugaaan kami termasuk keluarga musang,” ujar Teguh.
Kata dia, dari informasi masyarakat hewan itu hanya menyerang satu dusun di Desa Pohan Toga. Penyerangan hewan ternak warga itu terjadi pada malam hari.
Dari caranya membunuh, kata Teguh, ukuran musang tersebut bisa lebih dari 1 meter.
“Bisa lebih dari satu meter untuk beberapa jenis (musang), kan jenisnya banyak ini. Ada musang bulan atau musang air. Jangan membayangkan yang kecil, dia (ada yang) besar, terus warnanya hitam ada (juga) yang loreng putih,’’ ujar Teguh. (*)