China menjadi negara pertama non Arab yang terang terangan mendukung Paletina pada tahun 1977.
Tanpa bantuan China, PLO tidak pernah menjadi organisasi yang kuat sampai saat ini.
China kemudian memberikan dukungan di Beijing pada 15 Mei 1965, merayakan Hari Solidaritas Palestina untuk pertama kalinya hingga tahun 1971.
Bagi pemimpin China saat itu, Mao Zedong, menyebut perlawanan Palestina sama dengan melawan imperialisme.
"Imperialisme takut dengan China dan Arab, Israel dan Taiwan adalah basis imeprialisme di Asia, kami China akan berada di garda belakang dan kalian (Palestina) berada di garda terdepan," katanya.
Tahun 2000-an pembuat kebijakan luar negeri China beroperasi dengan asumsi bahwa negara mereka bisa pro-Palestina dan pro-Israel.
Namun, China tetap menyerukan Israel untuk mentaati hukum internasional, dan mengakhiri pelanggaran hak asasi manusia pada Palestina.
Tahun 2006 China menolak tudingan AS menyebut Hamas sebagi organisasi teroris, mereka membela rakyat Paletina untuk menentukan nasibnya sendiri.
Meski demikian, hubungan China dan Palestina kini justru dianggap tidak konsisten.(*)