Pun begitu dengan Suwandi yang tak habis pikir soal cara penyelidikan Polisi yang memeriksa banyak saksi.
Padahal menurut Suwandi Polisi sudah meyakini tidak ada sidik jari dan DNA orang lain baik di lokasi penemuan maupun di jasad editor Metro TV Yodi Prabowo.
"mengenai DNA dan sidik jari, dari polisi mengatakan DNA pisau baju helm rambut punya almarhum, dia tidak ada satu DNA pun milik orang lain,
kalau emamg DNA tidak ada gnagapai dia periksa 34 skasi, swab bahkan sampai divisum rekan di Metro TV, untuk apa ?" kata Suwandi.
Suwandi mempertanyakan maksud Polisi memeriksa 34 saksi termasuk rekan Yodi Prabowo di Metro TV.
"kalau meyakini tidak ada sidik jari dan DNA lain untuk apa diperiksa 34 saksi,
harusnya kalau DNA sidik jari tidak ada pelaku lain ya udah stop aja 3 hari umumin anak saya bunuh diri udah kelar," kata Suwandi.
Suwandi tak bisa menerima bila pemeriksaan terhadap 34 saksi tersebut termasuk dalam penyelidikan.
"tidak mungkin juga karena kalau dia meyakinin tidak ada DNA lain kenapa mesti swab orang lain kenapa mesti visum ke rekan, apa yang dicurigain," kata Suwandi.
Turinah menambahkan, ia menyayangkan pernyataan Polisi yang meralat soal lebam di jasad Yodi Prabowo.