Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tulis Komentar 'Anjing Lebih Berguna Ketimbang Menteri Kesehatan', Netizen Ini Bakal Dipolisikan, Kemenkes: 2x24 Jam Tidak Ada Itikad Baik, Maka...

Desy Kurniasari - Rabu, 05 Agustus 2020 | 12:42
Surat peringatan Kemenkes terhadap seorang netizen Twitter
via Kompas TV

Surat peringatan Kemenkes terhadap seorang netizen Twitter

Tidak ada kontak langsung terjadi antara penumpang dan anjing, atau pawang.

Sebagai gantinya, sampel disajikan kepada anjing di ruang terisolasi dan anjing biasanya dapat menentukan dalam beberapa detik apakah seseorang memiliki virus atau tidak.

"Data dan penelitian menunjukkan bahwa deteksi dugaan kasus Covid-19 mencapai sekitar 92 persen dalam akurasi keseluruhan," kata Kementerian Dalam Negeri Dubai.

Baca Juga: Jokowi Ngamuk Sampai Ancam Reshuffle, Menkes Jadi Bulan-bulanan Sampai Kinerjanya Dikuliti Habis-habisan, Pengamat Bongkar 4 Sektor Ini Jadi Sorotan Kemarahan Sang Presiden

"Angka-angka menunjukkan bahwa anjing dapat dengan cepat mendeteksi kasus yang terinfeksi, membantu melindungi situs-situs utama, secara efektif menangani kerumunan besar dan mengamankan acara besar, bandara, dll," catat Kementerian Perindustrian.

Anjing pendeteksi yang terlatih khusus telah terbukti efektif dan digunakan secara luas untuk mengendus penyakit tertentu lainnya termasuk malaria, TBC, diabetes, kanker dan penyakit Parkinson.

"Anjing pendeteksi terlatih dikenal karena kemampuan dan keterampilan luar biasa mereka yang mengalahkan anjing lain, terutama indra penciumannya yang kuat. Untuk alasan ini, mereka dapat digunakan dalam patroli polisi dan mengamankan mal, acara, bandara, dan fasilitas vital lainnya," kata Kementerian Perindustrian Dubai.

Baca Juga: Terawan Ketok Aturan Baru, Rumah Sakit Bisa Klaim Penggantian Biaya Pelayanan Pasien Covid-19 ke Kemenkes, Begini Teknisnya

Pada 1 Agustus, Bandara Dubai mulai mewajibkan semua penumpang yang bepergian melalui Dubai International (DXB) atau Dubai World Central (DWC) untuk menjalani tes sebelum keberangkatan mereka dan membawa sertifikat yang membuktikan hasil negatif tes COVID-19 dengan swab test yang diambil hingga 96 jam sebelum bepergian.

Wisatawan yang datang dari daerah berisiko tinggi atau menunjukkan gejala apa pun akan diuji lagi pada saat kedatangan.

Sementara itu, dikutip dari Kompas TV, Kementerian Kesehatan berang dengan ulah keterlaluan warganet di Twitter. Akibatnya, Kementerian Kesehatan mengeluarkan somasi.

"Menkes dan @kemenkesRI terbuka dengan kritik dan saran dari siapapun. Namun kami menilai unggahan saudara memuat unsur penghinaan dan pencemaran nama baik Menkes dan Kemenkes sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) UU ITE. Saudara Aqwam, kami tunggu itikad baiknya," tulis akun @KemenkesRI, milik Kementerian Kesehatan, Selasa (4/8/2020).

Source :Kompas TVTribunTravel.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x