Jehian mengaku membenci tindakan pelecehan seksual dan tak akan membenarkan aksi tersebut, namun ia juga mengungkap bahwa talentnya, Turah Parthayana, bukan seseorang yang lari dari kesalahannya.
"Aku sangat membenci pelecehan seksual, dan tidak membenarkan apapun perbuatan pelecehan kepada siapapun, kapanpun, dan dimanapun.
Tapi, Turah bukan seseorang yang lari dari kesalahannya.
Mohon teman2 untuk membaca utas hingga habis untuk mengurangi misinformasi.," tambahnya seperti dikutip Gridhot dari akun Twitter @jehianps.
Disebutkan bahwa tindak pelecehan seksual itu terjadi pada 23 November 2019 dengan Turah Parthayana, korban, dan seorang teman menonton film bersama di asrama.
Namun, terdapat keterangan yang berbeda menurut ketua PPI Tomsk, Gokma dengan penuturan akun Twitter @sandi_sa119.
Gokma menyebut jika kegiatan menonton film tersebut dilakukan di kamar D, sedangkan menurut Sandi kejadian tersebut berada di kamar Turah Parthayana.
Sehari setelah kegiatan menonton tersebut, Jehian mengungkapkan bahwa korban mengaku telah mengalami pelecehan seksual sebanyak 3 sentuhan tanpa persetujuan.