Arif menjelaskan saat ditangkap polisi berpakaian preman, G mengakui perbuatannya.
"Mengakui, secara lisan mengakui (perbuatannya)," ujar Arif.
Eks mahasiswa fakultas ilmu budaya itu juga bersikap kooperatif saat polisi mendatangi rumah tantenya. Ia tidak melakukan perlawanan.
Dalam foto yang diterima wartawan, polisi berpakaian preman duduk di ruang tamu, sementara G mengenakan kaus berwarna hitam celana pendek tiga perempat.
Di foto lain, terdapat empat polisi. G yang berkaus hitam tampak duduk di samping seorang perempuan berkerudung merah.
Gelas minum dan stoples-stoples kue tampak diletakkan di meja ruang tamu itu. Tampak tak ada perlawanan. Perempuan yang ada di samping G tertunduk. Belum diketahui siapa perempuan itu.
Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko juga membenarkan kabar penangkapan G. Akan tetapi Trunoyudo belum bersedia memberikan keterangan lebih detail.
"Benar yang bersangkutan ditangkap atas koordinasi antara Polda Jatim dan Polrestabes Surabaya dengan Polda Kalteng dan Polres Kapuas," ujarnya.
Sejumlah alat bukti dikumpulkan untuk mengetahui ada atau tidaknya unsur pidana dalam kasus itu. Trunoyudo mengatakan, sampai saat ini baru tiga korban yang melapor ke Polrestabes Surabaya.
"Saat ini yang bersangkutan tentunya sedang menuju perjalanan ke Surabaya. Untuk alat bukti tentu berkaitan dengan ITE pengunggahan, yaitu ada 1 device handphone milik terduga," kata Truno.