Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Rugi Besar Harga Jual Tak Sebanding dengan Modal, Petani Tomat Lakukan Protes Buang Hasil Panen ke Jalanan, Maman: Biaya Upah Pemetiknya Tidak Bisa Kami Bayar

Desy Kurniasari - Minggu, 09 Agustus 2020 | 11:13
Tomat dibuang ke jalanan di Pagaralam, Sumatera Selatan
sripoku

Tomat dibuang ke jalanan di Pagaralam, Sumatera Selatan

Saat ini hanga tomat hanya Rp 300 per kilogram dari harga sebelumnya Rp 6.000 perkilogramnya.

Dengan harga tersebut dipastikan petani akan merugi besar.

Baca Juga: Keluarga hingga Pihak Basarnas Kualahan Mencari, Petani Tua Ini Berhasil Selamat di Temukan Usai 4 Hari Hilang Secara Misterius di Hutan, Penyebabnya Bikin Geleng-geleng Kepala

Aksi buang hasil panen tomat yang dilakukan petani ini sebagai bentuk protes terhadap pemerintah yang tidak memperhatikan petani.

Pasalnya harga sayur sering sekali turun drastis secara tiba-tiba.

Seorang petani Dusun Jambat Akar, Kecamatan Dempo Utara Maman mengatakan, harga Tomat sekarang hanya dihargai sekitar Rp300 perkilogram.

Harga ini sudah berlaku sejak seminggu belakangan padahal harga terakhir tergolong bagus yakni Rp6.000 perkilo.

Baca Juga: 15 Tahun Tak Pulang Kampus Usai KKN, Mahasiswa IPB Ini Justru Pilih Melebur dengan Masyarakat Petani Desa dan Tinggalkan Bangku Kuliah, Lulus dan Dapat Gelar Insinyur Istimewa Tanpa Skripsi

"Sangat kecewa kami pak karena sekarang harga Tomat hanya Rp300 perkilo dengan para tengkulak membeli kepada petani hanya Rp 20.000 per kotak dengan satu kotak berisi sekitar 60-70 kilok," ujarnya.

Petani mengaku harga sebesar itu tidak memberi keuntungan pada petani karena modal untuk penanaman buah tomat yang tergolong tinggi.

"Jangankan untung biaya upah pemetiknya saja tidak bisa kami bayar jika harganya cuma Rp300 ini pak," katanya

Ia menyebut, di lahan setengah hektar miliknya saja membutuhkan modal hingga Rp70 juta hingga panen.

Source :Wartakotalive

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x