Perlakuan pemerintah India pada beberapa kebijakan kerjasama dengan Tiongkok yang dicabut tersebut terendus oleh pihak China.
Melalui juru bicara kedutaan besar China di India, Ji Rong merilis pernyataan pada hari Selasa minggu lalu.
Rilis tersebut berupa desakan pada India untuk memperlakuka Institut Konfisius dan kerja sama pendidikan tinggi antar kedua negara diperlakukan secara objektif dan adil.
"Selama bertahun-tahun, Institut Konfusius telah memainkan peran penting dalam mempromosikan pengajaran bahasa China dengan pertukaran orang-ke-orang dan pertukaran budaya," katanya. “Hal ini secara umum telah diakui oleh komunitas pendidikan India.”
"Selama bertahun-tahun, Institut Konfusius telah memainkan peran penting dalam mempromosikan pengajaran bahasa China dengan pertukaran orang-ke-orang dan pertukaran budaya," katanya. “Hal ini secara umum telah diakui oleh komunitas pendidikan India.”
"Selama bertahun-tahun, Institut Konfusius telah memainkan peran penting dalam mempromosikan pengajaran bahasa China dengan pertukaran orang-ke-orang dan pertukaran budaya," katanya. “Hal ini secara umum telah diakui oleh komunitas pendidikan India.”
Yang Chaoming, kepala Institut Penelitian Konfusius China dan anggota Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China, badan penasihat politik tertinggi Beijing, mengatakan sikap peninjauan India mencerminkan kurangnya pemahaman tentang Institut Konfusius di seluruh dunia.
"Penolakan buta India dan pengucilan Institut Konfusius adalah bagian dari sikap anti-China mereka secara keseluruhan," katanya.
“Institut Konfusius adalah jendela bagi China untuk memahami dunia dan dunia untuk memahami China. Menutup Institut Konfusius berarti menutup saluran penting untuk pertukaran, yang akan menjadi kesalahan yang sangat serius."