Yaman
Jaksa Agung di Yaman telah memerintahkan penyidikan atas laporan media yang menyebutkan bahwa lebih dari 100 kontainer amonium nitrat disimpan di pelabuhan selatan Aden.
Media mengatakan, bahan kimia tersebut telah diimpor tiga tahun lalu dan disita oleh pasukan pimpinan Saudi yang mendukung pemerintah yang diakui PBB.
"Pasukan yang dikerahkan di pelabuhan bertanggung jawab untuk menyimpan kargo berbahaya ini, termasuk 4.900 ton amonium nitrat yang disimpan di 130 kontainer pengiriman," kata Gubernur Aden Tariq Salam.
Tapi, perusahaan Pelabuan Aden Teluk Yaman mengelak dan menyampaikan bahwa kontainer tersebut sebenarnya digunakan untuk menyimpan urea organik sebagai pupuk pertanian.
"Mereka bukan bahan peledak atau radioaktif, dan tidak dilarang untuk mengelola atau menyimpannya," ujar perusahaan itu.
Irak
Pemerintah Irak telah memerintahkan peninjauan secepat mungkin terhadap bahan berbahaya di pelabuhan dan bandara.
Hasilnya, mereka menemukan amonium nitrat telah disimpan di Bandara Internasional Baghdad.
"Direktorat Teknik Militer Kementerian Pertahanan Irak dengan aman mengangkut bahan-bahan yang sangat berbahaya dari bagian kargo udara di Bandara Baghdad ke tujuan mereka, gudang Direktorat Teknik Militer," kata seorang pejabat militer dalam cuitan Twitter pada 9 Agustus 2020.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar