Namun gaya populis orang nomor satu di Indonesia tersebut, kata Amien, banyak mengecoh rakyat.
"Jokowi terbuai dengan puja-puji para pendukungnya," katanya.
Amien menyoroti Jokowi terlalu percaya diri dengan berfikir bahwa rakyat mencintainya.
Ia bahkan menyebut Presiden memerlukan para sycophants atau penjilat dalam membangun otoriterisme.
"Para sycophants (penjilat) itu dapat meyakinkan mantan Wali Kota Solo yang terbaik di dunia itu bahwa dia memang benar-benar dicintai rakyat."
"Sampai batas yang sangat jauh dia yakin sehingga berani menyatakan "Aku adalah Pancasila," jelasnya.
"Untuk menopang persangkannya yang keliru itu Jokowi menemukan sejumlah penjilat yang memang diperlukan bilamana seorang pemimpin sedang membangun otoriterisme," paparnya.
Tak cuma di Indonesia saja, praktik seperti ini dikatakan Amien diperlukan pula oleh pemimpin otrokat, sehingga ia memerlukan kumpulan pendukung yang mematikan akal sehat.
Apa yang dilakukan Jokowi disebut mengingatkannya pada kisah Firauan melawan Nabi Musa AS.
"Hal ini mengingatkan cerita abadi tatkala Firaun mau mengadu kekuatan dengan Musa AS. Para petinggi sihir yang menggerumuni Firaun bertanya: "apa kiranya yang akan kami peroleh bila kami berhasil memenangkan baginda Firaun?" ujarnya.