Pada 10 November 1994, prototipe N250 Gatotkaca berkapasitas 50 penumpang keluar dari hanggar (roll-out) dengan ditarik 50 karyawan IPTN.
Asal-usul nama pesawat Gatotkaca adalah nama yang diberikan Presiden Soeharto untuk prototipe pertama N250.
Setelah itu, ia memberi nama tiga prototipe N250 berikutnya yang dibangun dengan kapasitas 70 penumpang, yaitu Krincingwesi, Koconegoro, dan Putut Guritno.
N250 sendiri mengandung arti Nusantara atau Nurtanio untuk "N".
Sementara angka 250 menunjukkan kapasitas 2 pilot 50 penumpang di pesawat tersebut.
Saat itu, N250 diproduksi sebanyak 4 unit.
Pada 10 Agustus 1995, pesawat N250 Gatotkaca dengan registrasi PK-XNG berhasil terbang perdana.
Penerbangan dihadiri Presiden Soeharto, Ibu Tien Soeharto, Wakil Presiden Try Sutrisno dan Tuti.
Keberhasilan terbang perdana N250 pada 10 Agustus 1995 ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) yang diperingati setiap tahunnya.
Tiga tahun setelah terbang perdana, tepatnya pada 1998, proyek N250 dihentikan karena Indonesia mengalami krisis moneter.