Namun batal dilaksanakan karena anggota Badan Anggaran (Banggar) dari DPRD Bulukumba sedang melakukan asistensi di Makassar.
Mereka pun mengungkapkan rasa kecewanya terhadap anggota DPRD.
”Bagaimana kami tidak kecewa, karena bapak-bapak wakil rakyat ini mengundang kita untuk rapat, namun setelah sampai digedung DPRD mereka tidak ada, jelas kami kecewa,” kata Aplus sapaan akrabnya.
Menurut Aplus, seharusnya anggota DPRD yang mengundang kepala desa memberikan pemberitahuan awal bahwa ada agenda penting sehingga rapat ditunda.
“Sama saja kita dibohongi, masa kita di undang untuk menghadiri rapat bersama camat Bulukumpa dan Kindang, setelah sampai di gedung DPRD tidak ada satupun anggota dewan yang menerima kami,” tambahnya.
Sementara itu, dilansir dari Tribunnews.com, Ketua DPRD Bulukumba, H Rijal, yang dikonfirmasi, Sabtu (29/8/2020), menjelaskan, bahwa semua ini akibat miss komunikasi.
Rijal mengaku, dirinya telah melayangkan surat penundaan yang ditujukan kepada para kades, sebelum mereka bertolak ke Makassar.
Rerata yang berangkat ke Makassar adalah anggota Komisi A, karena sebagian besar anggota banggar berasal dari komisi tersebut.
"Perlu memang saya klarifikasi. Kemarin itu ada surat untuk penundaan sebenarnya, saya bahkan sudah tandatangani. Tapi mungkin tidak ditindak lanjuti oleh bagian Risalah DPRD Bulukumba," jelas H Rijal.