Bujang Senang mengamuk lagi, tapi kali ini dikalahka dengan peluru paku.
Pada kedatangannya kembali pada tahun 1982 , korban dilaporkan pertama Bujang Senang adalah Lurah Bangan dari Pali Longhouse di Sri Aman.
Konon kepala desa itu diserang saat sedang memancing udang di tepi sungai.
Kakaknya, Kebir, yang saat itu bersamanya, gagal menyelamatkannya.
Tapi dia melihat garis putih di punggung buaya, membuatnya percaya bahwa yang mereka hadapi adalah Bujang Senang yang legendaris.
Setelah kejadian itu, polisi setempat melancarkan 'Operasi Buaya Ganas' di semua sungai besar di Sarawak, tetapi mereka tidak dapat menemukan Bujang Senang.
Bujang Senang terus mengamuk, dan antara tahun 1982 dan 1991 diyakini ada 13 orang yang menjadi korban amukan binatang raksasa itu.
Kekuasaan terornya mencapai puncaknya pada Mei 1992, ketika binatang itu menyambar korbannya yang ke-14.
Serangan itu mendorong polisi dan penduduk desa untuk memburu Bujang Senang.
Komentar