Jang dilaporkan sebagai pemimpin de-fakto Korea Utara saat ayah Kim Jong-Un sekarat.
Namun, tahun 2013 ia menghilang dan pernyataan resmi dari rezim menggambarkannya sebagai sosok yang "lebih buruk dari anjing" yang ingin meraih kekuasaan penuh dengan cara yang sangat menjijikkan dan berdosa.
Meski tidak terkonfirmasi, dilaporkan jika keluarga Jang mendapatkan nasib yang sama setelah Kim Jong-Un berkuasa.
Sedangkan Juni lalu, sebuah laporan mengatakan Kim Yo-jong tidak akan pernah memiliki kesempatan mengambil kekuasaan sebagai pemimpin Korea Utara.
Disebut-sebut negaranya akan anggap pengambilan kekuasaan itu sebagai "penghinaan" kepada demokrasi.
Salah seorang sumber sebelumnya mengatakan kepada koran Korea Utara Daily NK: "Kim Yo-Jong pada dasarnya tidak memiliki kesempatan mengambil alih kekuasaan.
"Pasalnya, ia tidak dianggap sebagai "penerus sah Kim Jong-Un.
"Jika Kim Yo-Jong mendapatkan kekuasaannya, hal ini akan menjadi penghinaan besar bagi rakyat Korea Utara, atau dengan kata lain tidak akan ada yang menerima hal tersebut."(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Haramkan Ada 'Orang Nomor Dua' dalam Kekuasaan Korea Utara, Sosok Ini Diduga Dihabisi Kim Jong-Un Setelah Terbukti Lebih Ganas dan Lebih Tirani Dibanding Sang Diktator"
Komentar