Langkah Saddam tidak berhenti di sini. Pada 16 Juli 1979, ia mensahkan dirinya sebagai Sekjen Kepemimpinan Regional Partai Baath di Irak dan Ketua Dewan Komando Revolusioner.
Sehari kemudian, ia mengangkat dirinya sendiri sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Irak.
Sejak saat itu, ia menjadi orang nomor satu di Irak dengan segala kekuasaannya.
Cerita ia memaksa sepupunya sendiri, Ahmed Hassan Al-Bakr, turun dari tampuk kekuasaan sangat ironis.
Ketika Saddam sudah memegang semua jabatan, pelan-pelan Ahmed Hassan mulai pudar.
Pada 11 Juli saat penutupan sidang Dewan Komando Revolusiner, ia melepas seluruh kekuasannya dan menyerahkannya kepada Saddam.
Tanggal 15 Juli, presiden berusia 65 tahun itu malahan membantu anak didiknya, mengumumkan di televisi bahwa ia mundur karena alasan kesehatan, dan Saddam pun berkuasa penuh!
(Ditulis oleh Trias Kuncahyono. Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi April 2003)
Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Kediktatoran Saddam Hussein: Bocah Gemar Berkelahi, saat Umur 16 Tahun Sudah Kepalai Geng Jalanan, pada 1959 Urun Tangan Gerakan Kudeta Membunuh Abdul Karim Kassim.
(*)