"Itu mendorong saya maju dan saya tahu ada sesuatu yang saya kuasai, dan saya akan membuktikan diri di sana," katanya.
Pada tahun 2007, ketika dia berusia 7 tahun, Bhanu menempati posisi ketiga dalam kategori sub-junior pada kompetisi aritmatika kecepatan tingkat negara bagian di Andhra Pradesh.
Performa Bhanu membuat sang ayah menangis. "Bukan medalinya, tapi yang membawa saya ke sana yang menggerakkan ayah saya," katanya.
Sejak saat itu, Bhanu telah meraih banyak penghargaan, termasuk kategori terbuka di National Speed Arithmetic Competition di India pada 2011 silam.
Kemudian, sejak usia 13 tahun, dia mewakili Indiadalam kompetisi internasional. Lelaki 20 tahun itu telah memecahkan empat rekor dunia untuk manusia dengan penghitungan tercepat, kekuatan perkalian, pengurangan super, dan matematika mental.
Dia juga memecahkan 50 rekor Limca dan dibanding-bandingkan dengan ahli matematika India legendaris, Shakuntala Devi.
"Saat saya mencoba memecahkan rekor dunia, rasanya dunia di sekitar saya melambat," jelas Bhanu.
"Rasanya seperti 'The Flash', di mana ketika dia menjalankan segala sesuatu, di sekitarnya menjadi kabur. Rasanya menyenangkan, tetapi juga terasa sangat membebaskan untuk benar-benar melakukan perhitungan rumit dengan kecepatan ini."
"Neuron yang ditembakkan di otak membuat kita percaya bahwa kita mampu melakukan hal-hal yang tidak kita bayangkan. Anda akan merasa hampir seperti superhero. Hampir," jelas Bhanu.(*)