Ramos-Horta mengatakan berita penuntutan itu 'sangat mengejutkan' rakyat Timor dan berpendapat bahwa tindakan itu tidak ada gunanya.
“Jelas sekali di Timor-Leste, setiap orang yang mengikuti penyimpangan ini dan situasi ini, perlakuan yang sangat tidak adil terhadap Bernard Collaery dan Witness K, kami sangat terkejut karena kami seharusnya mencapai jalan ke depan dalam hubungan secara keseluruhan,” kata Ramos-Horta.
Ramos-Horta mengatakan bahwa dia memahami keperluan kerahasiaan seputar operasi intelijen, namun operasi mata-mata terhadap Timor-Leste menurutnya berbeda.
Bahkan, ia menggambarkan bahwa tindakan Australia itu layaknya mengambil uang dari wanita tua miskin.
“Jika Australia ingin memata-matai Korea Utara, China atau Rusia, Anda bisa mengerti,” katanya.
“Tetapi untuk memata-matai Timor-Leste, Anda tahu, ini seperti Anda memiliki seorang wanita tua yang malang di suatu tempat di lingkungan Australia, berusia 80 tahun, miskin, hidup dengan uang pensiun yang sedikit, dan kemudian Australia mencoba menarik uang dari wanita tua itu," katanya.
Ramos-Horta mengatakan dia terkejut bahwa negara seperti Australia akan membiarkan proses pengadilan dikaburkan sedemikian rupa.
Ramos-Horta mengatakan dia tidak tahu apa yang diperoleh pemerintah dari penuntutan itu.
"Itu politis, apa yang mereka peroleh darinya, saya tidak tahu," katanya.
Ia mengatakan bahwa orang-orang Timor Leste lah yang menjadi korban.(*)