Gridhot.ID-Lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta kinimenimbulkan masalah baru berupa semakin berkurangnya lahan pemakaman.
Ya, selain mengalami darurat kapasitas rumah sakit, Jakarta juga kini harus menghadapi masalah yang tak kalah serius berupa krisis makam.
Bahkan, salah satu Tempat Pemakamam Umum (TPU) diperkirakan akan penuh pada bulan depan.
Berikut ini uraiannya.
Provinsi DKI Jakarta berstatus wilayah dengan total penambahan kasus positif Covid-19 tertinggi di Indonesia.
Empat hari dalam tujuh hari terakhir, penambahan kasus positif Covid-19 di Ibu Kota melampaui angka 1.000.
Itu artinya, ada lonjakan kasus tertinggi sejak ditemukan kasus pertama Covid-19 di Jakarta pada Maret lalu.
Berikut penambahan kasus positif Covid-19 di Jakarta dalam sepekan terakhir yang menunjukkan lonjakan pesat.
28 Agustus : bertambah 816 menjadi 37.278 kasus29 Agustus : bertambah 888 menjadi 38.166 kasus30 Agustus : bertambah 1.114 menjadi 39.280 kasus 31 Agustus : bertambah 1.029 menjadi 40.309 kasus 1 September : bertambah 941 menjadi 41.250 kasus2 September : bertambah 1.053 menjadi 42.303 kasus 3 September : bertambah 1.406 menjadi 43.709 kasus (lonjakan tertinggi sejauh ini)
Angka positivity rate dalam sepekan terakhir tercatat 12,5 persen. Angka tersebut merupakan angka tertinggi sejak kasus pertama Covid-19 muncul di Jakarta.
Darurat kapasitas tempat tidur di rumah sakit
Kenaikan kasus positif dan angka positivity rate Covid-19 berdampak pada ketersediaan tempat tidur isolasi dan ICU di rumah sakit rujukan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, terjadi peningkatan persentase keterisian rumah sakit (RS) rujukan Covid-19.
Ia menyebutkan, dari 67 rumah sakit rujukan Covid-19 di Ibu Kota, 70 persen tempat tidur di ruang isolasi maupun kamar ICU sudah terisi oleh pasien.
"Kita sekarang naik, hampir 70 persen (kapasitas rumah sakit rujukan Covid-19 terpakai)," ujar Widya, Jumat (28/8/2020).
Menurut Widya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini berupaya meningkatkan kapasitas tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19.
Bahkan, Dinkes DKI juga membuka perekrutan tenaga kesehatan profesional untuk mengisi kebutuhan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibu Kota.
Bulan depan, satu TPU penuh
Lahan pemakaman khusus jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, diperkirakan akan habis di bulan Oktober 2020.
Pasalnya, terhitung sejak tanggal 31 Agustus lalu, TPU Pondok hanya mampu menyisakan lahan untuk memakamkan 1.100 jenazah Covid-19.
Hal tersebut dikatakan Komandan Regu PJLP TPU Pondok Ranggon, Nadi, saat dikonfirmasi Sabtu (5/9/2020).
Baca Juga: Aneh, Orang-orang Kaya di Asia Ternyata Mulai Menimbun Uang Tunai, Apa yang Terjadi?
"Untuk TPU Pondok mungkin di pertengahan Oktober sudah kritis," kata dia.
Dia memperhitungkan bahwa jumlah jenazah Covid-19 yang dimakamkan di TPU Pondok. Per minggunya jenazah yang dimakamkan bisa mencapai 180.
Dalam satu bulan, lanjut Nadi, jenazah yang dimakamkan bisa mencapai 700 sampai 720.
"Jadi untuk bulan September masih aman," kata dia.
Alhasil, lahan yang tersisa untuk bukan Oktober diperkirakan hanya mampu menampung 380 sampai 400 jenazah.
Melihat kemungkinan itu, Nadi mengaku pihaknya belum mengetahui rencana lanjutan jika makam Covid-19 di TPU Pondok Ranggon penuh.
"Belum ada rencana apa-apa, kita masih fokus dengan 1100 ini dulu," kata dia.
Dia hanya berharap jenazah Covid-19 menurun dari hari ke hari sehingga menandakan warga sudah terbebas dari pandemi.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bulan Depan Makam Covid-19 di TPU Pondok Ranggon Diperkirakan Penuh","Lonjakan Kasus Covid-19 di Jakarta dan Darurat Kapasitas RS, Haruskah Tarik Rem Darurat?", dan "Kasus Harian Covid-19 di Jakarta Mencapai Lebih dari 1.000, Anies Pun Sampaikan Kekhawatiran".