Bahkan mereka mengutus salah satu diplomat terbaik mereka Duong Khiet Tri ke Myanmar demi muluskan rencana mereka di Myanmar.
Secara aktif Beijing ingin membangun infrastruktur di Myanmar, untuk memperluas kehadiran militernya.
Selain proyek kereta api yang menghubungkan Yunnan, proyek terpenting China di Myanmar adalah pelabuhan laut dalam yang menghadap Samudera Hindia.
Pelabuhan air dalam Kyaupkpyu, yang memberikan dukungan logistik PLA, yang memungkinkannya memperluas operasi di Samudera Hindia dan Mediterania.
Proyek pembangunan pelabuhan air dalam Kyaukphyu terletak di Koridor Ekonomi Kamboja-Myanmar (CMEC).
Ini adalah jaringan jalan raya, jalur kereta api, dan taman industri yang menghubungkan provinsi Yunnan di China dengan pesisir Myanmar di Teluk Benggala dan merupakan bagian dari Belt and Road Initiative.
Dalam pertemuan pribadi dengan Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi dan Presiden saat ini Win Myint, Mr Duong berharap Myanmar terus melaksanakan proyek-proyek pembangunan infrastruktur penting di BRI.
Beijing melihat Myanmar sebagai alternatif dalam rutenya mengimpor minyak China dari Timur Tengah, membatasi ketergantungannya pada Selat Malaka, tempat AS dan sekutunya mempertahankan kehadirannya, menurut The Diplomat.
Dalam pertemuan tersebut, Yang mengumumkan bahwa China akan memberikan 200 juta yuan (Rp433 miliar) untuk mendukung negara bagian Rakhine, di mana pelabuhan Kyaukphyu berada.
Namun, wilayah tersebut dalam kekacuan karena krisis minoritas Rohingya.
Source | : | intisari |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar