Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Umat Manusia Terancam, Tahun 2050 Bakal Jadi Awal Mula Kesengsaraan Penduduk Bumi, 1 Miliar Manusia Harus Mengungsi Besar-besaran 30 Tahun ke Depan, Ini Sebabnya

None - Kamis, 10 September 2020 | 09:42
Ilustrasi kemarau

Ilustrasi kemarau

Gridhot.ID - Modernisasi yang terjadi di masa ini memang memiliki efek buruk dan baik di saat yang bersamaan.

Selain mudahnya aktivitas, ada ancama mengerikan yang bersembunyi di balik semua ini.

Sebuah analis baru tentang ancaman ekologi global menyebut lebih dari 1 miliar manusia terancam harus mengungsi pada tahun 2050 nanti.

Baca Juga: Bakal Buat Amerika Serikat Keteteran, Rusia Pamer Kapal Selam Terbesar di Dunia Unggulannya, Dilengkapi Rudal Balistik Hingga Hulu Ledak Nuklir dan Tabung Torpedo

Hal ini didorong oleh pertumbuhan populasi yang cepat, kurangnya akses ke makanan dan air, serta meningkatnya paparan bencana alam yang harus dihadapi manusia.

Institute for Economics and Peace (IEP) yang menyusun indeks terorisme dan perdamaian tahunan berlabel Ecological Threat Register menggunakan data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sumber lain untuk menilai delapan ancaman ekologi.

Mereka juga memprediksi negara dan wilayah mana yang paling banyak terpapar risiko.

Baca Juga: Kebahagiaan Berada di Depan Mata, Saipul Jamil Bakal Bebas dari Penjara, Sang Pedangdut: Paling Telat ItuTahun 2021

Dengan perkiraan populasi dunia akan meningkat menjadi hampir 10 miliar pada tahun 2050 dan meningkatnya perebutan sumber daya yang memicu konflik, penelitian menunjukkan sebanyak 1,2 miliar orang yang tinggal di daerah rentan di sub-Sahara Afrika, Asia Tengah dan Timur Tengah mungkin saja dipaksa untuk bermigrasi pada tahun 2050.

Sebagai perbandingan, laporan tersebut mencatat faktor ekologi dan konflik menyebabkan pengungsian sekitar 30 juta orang pada 2019.

“Ini akan memiliki dampak sosial dan politik yang besar, tidak hanya di negara berkembang, tetapi juga di negara maju, karena perpindahan massal akan menyebabkan arus pengungsi yang lebih besar ke negara-negara paling maju,” kata Steve Killelea, pendiri IEP.

Baca Juga: Tenggak Minuman Keras Sebelum Alami Kecelakaan Tunggal, Prada MI Merasa Malu Hingga Putuskan Sebar Hoaks, Begini Kata Danpuspomad

Source : kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x