"Ada banyak kecemasan tentang kecepatan pengembangan vaksin (untuk Covid-19)," kata dia.
"Tapi, publik tidak terlalu tertarik pada kecepatan, mereka lebih tertarik pada ketelitian, keefektifan, dan keamanan".
Hasil studi tersebut menunjukkan, kepercayaan vaksin di Eropa rendah dibandingkan dengan kawasan lain di dunia, seperti Afrika.
Dengan proporsi orang yang sangat setuju bahwa vaksin aman berkisar 19% di Lituania hingga 66% di Finlandia.
Irak, Liberia, dan Senegal memiliki proporsi responden tertinggi pada 2019 yang setuju bahwa vaksin itu penting.
Namun, kepercayaan publik terhadap vaksin telah meningkat di beberapa negara Eropa sejak 2015, termasuk Prancis, Italia, Irlandia, dan Inggris.
Studi tersebut menemukan enam negara di mana kepercayaan terhadap vaksin telah turun secara signifikan sejak 2015.
Di Indonesia, Pakistan, Serbia, Azerbaijan, Afghanistan, dan Nigeria, proporsi orang yang sangat tidak setuju bahwa vaksin itu aman telah meningkat secara signifikan.
Ini, menurut Larson, terkait dengan tren ketidakstabilan politik dan ekstremisme agama di negara-negara tersebut.
"Di antara beberapa negara, ada lebih banyak polarisasi sentimen. Lebih banyak orang yang bersikap ekstrem, sangat tidak setuju atau sangat setuju," ungkapnya.