Hal itu membuat Tiongkok percaya diri melakukan klaim di wilayah Laut China Selatan, termasuk menyerobot wilayah Natuna yang merupakan milik Indonesia.
Klaim atas Laut China Selatan itu sudah ada sejak ratusan tahun sebelumnya, meski kini masih menjadi perdebatan sengit.
Dalam beberapa bulan Amerika dan Australia dengan tegas menolak klaim berdasarkan sejarah atas wilayah tersebut.
"Australia menolak klaim China atas 'hak bersejarah' atau 'hak dan kepentingan maritim' sebagaimana ditetapkan dalam 'praktik sejarah yang panjang' di Laut China Selatan," ungkap Australia.
"Pengadilan 2016 South China Sea Arbitral Awards menemukan klaim tidak konsisten dengan UNICLOS (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa 1982 tentang hukum laut), ketidakkonsistenan itu tidak valid," imbuhnya.
Media China Global Times menanggapi dengan mengecam hubungan Australia yang mengikuti jejak AS dalam menghadapi China memainkan kartu Laut China Selatan.
Hubungan China dan Australia disebut kian memburuk, dan menyebabkan peluang perubahan haluan, dan pilihan Australia kini hanya mengikuti jejak AS.(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Sampai Disorot Media Inggris Aksi Nyelonong China di Wilayah Laut Indonesia, Terungkap Ini Alasan China Percaya Diri Klaim Wilayah Natuna Adalah Miliknya"
Komentar