Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

KRL Buat Kebijakan Masker Penumpang, Tak Perbolehkan Naik Jika Gunakan Masker Jenis Scuba dan Buff, Berikut Alasan Medisnya

Nicolaus - Rabu, 16 September 2020 | 20:13
Benerin masker mulu, bro

Benerin masker mulu, bro

Gridhot.ID-Melarnya masker scuba saat digunakan dan tipisnya lapisan pada buff menjadikan dua alat filtrasi droplet ini jadi resmi dilarang dipakai pengguna KRL dan transjakarta saat musim pandemi.
Sejak pekan lalu, petugas di sejumlah halte dan stasiun telah menghentikan penumpangnya yang masuk dengan masker buff atau scuba agar tidak meneruska perjalanannya kecuali mengganti masker jenis lainnyam
Nah,PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) yang telah menerapkan protokol kesehatan dengan mewajibkan penumpang mengenakan masker selama naik kereta rel listrik (KRL), juga menyarankan hal yang sama.
Anne Purba selakuVP Corporate Communications PT KCImengatakan, calon penumpang dianjurkan menggunakan masker yang efektif menahan droplet atau tetesan cairan.
"Hindari penggunaan (masker) jenis scuba maupun hanya menggunakan buff atau kain untuk menutupi mulut dan hidung," ujar Anne dalam keterangan tertulis pada Selasa (15/9/2020).

"Gunakan setidaknya masker kain yang terdiri dari minimal dua lapisan," kata Anne lagi.

Baca Juga: Sepasang F-16 Mendadak Diterbangkan ke Perbatasan Timor Leste dan Australia, 4 Hari Mondar-mandir di Wilayah Selatan Indonesia, Kolonel AU Kupang Beri Penjelasan

Bukan tabpa sebab mengapa dua jenis masker tipis dna melar ini dilarang digunakan di tempat umum. Menurut riset, dua jenis masker ini bukanlah alat penghalang droplet yang ideal, malah jika terus digunakan malah membahayakan.

Riset pada Buff

Dalam penelitian yang dilakukan ilmuwan Duke University, buff tak dapat mencegah droplet (tetesan pernapasan) keluar dari mulut saat berbicara.

Seperti kita tahu, droplet yang keluar saat berbicara, batuk, dan bersin adalah jalur masuk penularan virus corona Covid-19.

Pemimpin studi sekaligus spesialis pencitraan molekuler Martin Fischer memastikan, ketika orang berbicara dan droplet keluar dari mulut, artinya risiko penularan penyakit tetap tinggi.

Baca Juga: 16 Tahun Mengabdi Sebagai Anggota TNI AU, Wawan Heri Akhirnya Malah Pilih Resign dan Jadi Satpam di Solo, Karirnya Makin Melesat Tajam Hingga Jadi Manajer, Ternyata Ini Alasannya Keluar dari Pasukan

Hasil riset yang terbit di jurnal Science advancesedisi 7 Agustus 2020 menunjukkan,buff adalah jenis masker yang paling tidak efektif mencegah transmisi.

Bahkan dalam riset itu disebutkan, orang yang memakai buff jauh lebih buruk dibanding orang yang tidak memakai masker sama sekali.

"Kami mengamati bahwa jumlahdropletmeningkat saat orang memakaibuff. Kami yakin, bahan yang digunakan padabuffdapat memecahdropletmenjadi partikel berukuran lebih kecil.

Source :Kompas.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x