Tentu, kedatangan kapal perang dan pesawat tempur AS membuat Rusia siaga penuh.
"Kapal fregat (Rusia) Admiral Essen mengikuti pergerakan kapal perang AS," kata juru bicara Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia (NDCC) dalam pernyataan, Selasa (15/9) seperti dikutip kantor berita TASS.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan, kapal perang Angkatan Laut negara non-pesisir hampir terus-menerus berada di Laut Hitam.
"Dan, tentang armada (anggota NATO) di Laut Hitam, tidak hanya negara-negara regional yang memiliki armada dan kapalnya di sana," kata Shoigu.
"Ini telah menjadi (praktik) reguler. Kami melacak pergerakan (kapal-kapal itu)," ungkapnya dalam wawancara dengan channel Rossiya'1 seperti TASS lansir.
"Apa yang mereka lakukan di sana? Secara alami, kami melakukan yang terbaik untuk mencegah ancaman apa pun bagi negara kami," tambah Shoigu.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg sebelumnya mengatakan, aliansi memandang Laut Hitam sebagai kawasan strategis dan bermaksud untuk meningkatkan kehadirannya di sana.(*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Saat ketegangan Laut China Selatan mereda, giliran Laut Hitam memanas"