Data perulangan tsunami di Selatan Jawa ini kemungkinan lebih banyak lagi karena keterbatasan penelitian.
”Di pesisir Sukabumi, kami juga menemukan sembilan lapisan deposit tsunami di kedalaman 14 meter, tetapi ini belum diperiksa penanggalannya kapan terjadi,” ujarnya.
Selain tsunami besar tersebut, menurut Purna, timnya juga menemukan tsunami relatif lebih kecil, seperti terjadi di Pangandaran pada tahun 2006 lalu.
”Ini, misalnya, kami temukan jejak tsunami 1921,” katanya.
Purna meyakini, jika lebih banyak dilakukan kajian paleotsunami, akan ditemukan lebih banyak data tentang keberulangan tsunami di selatan Jawa.
”Namun, itu tidak murah biayanya. Apalagi, untuk tahun ini tidak bisa ke lapangan sama sekali. Jadi, sekarang kami fokus untuk menulis dan memasukkan paper dari kajian-kajian lapangan yang sudah kami lakukan sebelumnya,” katanya. (*)