Termasuk didalamnya adalah, soal upah petinggi pertamina yang dirasanya aneh atau tak sesuai dengan kenyataan.
Sebab Ahok mengatakan bahwa dirinya menemukan ada seorang pejabat Pertamina masih menerima upah meskipun telah dicopot dari jabatannya.
"Tapi, masa (jabatan) dicopot gaji masih sama. Alasannya karena orang lama. Ya harusnya gaji mengikuti jabatan Anda kan. Mereka bikin gaji pokok gede semua. Jadi bayangin gaji sekian tahun gaji pokok bisa Rp 75 juta. Dicopot, enggak ada kerjaan pun dibayar segitu. Gila aja nih," tukas Ahok.
Selain itu, Ahok juga membongkar praktik tata kelola yang tak baik lainnya yakni mengenai penggantian direktur di perusahaan migas tersebut.
Menurutnya, dalam penentuan jabatan petinggi di Pertamina sangat kental dengan lobi-lobi politik serta bagi-bagi jabatan.
"Dia ganti direktur pun bisa tanpa kasih tahu saya, saya sempat marah-marah juga, jadi direksi-direksi semua mainnya, lobinya ke menteri karena yang menentukan menteri. Komisaris pun rata-rata titipan kementerian-kementerian," kata Ahok.
Kemarahaan Ahok atas kinerja bawahannya itupun sempat membuat publik heboh, sebab hal semacam itu pernah dilakukan olehnya saat masih menjabat sebagaai Gubernur DKI Jakarta.
Apa yang dilakukan Ahok hingga membuat heboh publik itu akhirnya terdengar sampai telinga Menteri BUMN, Erick Thohir.
Erick pun langsung memanggil Komut Pertamina tersebut setelah sempat jadi perbincangan.
Komentar