Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Gugurkan Dua Prajurit Terbaik Bangsa, KKB Papua di Intan Jaya Buat Anggota Komisi I DPR Emosi Bukan Kepalang, Jenderal Andika Perkasa Diminta Turun Langsung Tuntaskan Apa yang Terjadi

None - Rabu, 23 September 2020 | 15:42
KKB Papua
Facebook TPNPB

KKB Papua

Gridhot.ID - KKB Papua memang sering kali membuat onar.

Bahkan akhir-akhir ini mereka dilaporkan melukai dan membunuh beberapa orang dan petugas.

Kebrutalan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua sepekan terakhir sudah membuat anggota Komisi I DPR RI asal Papua, Yan Mandenas tak tahan lagi.

Yan Mandenas langsung menemui KSAD Jenderal Andika Perkasa dan memintanya untuk segera menyelesaikan konflik tersebut.

Seperti diketahui, KKB Papua telah berulah sebanyak empat kali di Intan Jaya dalam sepekan terakhir.

Kasus terbaru menewaskan seorang Pendeta bernama Yeremias Zarambanin.

Meningkatnya aksi teror KKB Papua di Kabupaten Intan Jaya menjadi sorotan anggota Komisi I DPR RI asal Papua, Yan Mandenas.

Dia telah meminta KSAD Jenderal Andika Perkasa untuk memfasilitasi penyelesaian konflik di Kabupaten Intan Jaya.

Seperti dilansir dari Kompas dalam artikel 'Penembakan Pendeta Yeremia Zanambani hingga Desakan Membentuk Tim Investigasi'

Mandenas juga mendesak agar TNI dan pihak-pihak terkait untuk segera melakukan investigasi dan mengungkap para pelaku rentetan penembakan di Kabupaten Intan Jaya, khususnya kejadian yang terjadi dalam satu pekan ini.

Baca Juga: Dikritik Habis-habisan Soal Penanganan Pandemi, Trump Tangkis Protes Warga Amerika dengan Salahkan Tiongkok: PBB harus Minta Pertanggungjawaban China!

“Khusus penembakan yang terjadi terhadap hamba Tuhan, saya akan mengawal sampai tuntas agar diungkapkan jelas para pelakunya, sehingga perlu diseriusi oleh semua pihak,” kata Mandenas melalui rilis, Senin (21/9/2020).

Dia juga mendesak Panglima TNI, KSAD, Pangdam, dan Kapolda agar serius menangani kejadian di Intan Jaya dengan memerintahkan bupati bersama unsur muspida di daerah segera melakukan pembentukan tim Investigasi, memfasilitasi, serta mencari fakta sebab, akibat, kronologi kejadian dalam sepekan terakhir di Intan Jaya.

Terkait dengan konflik bersenjata di Intan Jaya, Mandenas yang juga pernah menjabat sebagai anggota DPR Papua selama dua periode juga menyoroti tentang ketidakhadiran kepala daerah di lokasi tersebut.

"Saya meminta dengan tegas kepada pemerintah pusat melalui Menko Polhukam dan Mendagri untuk memerintahkan para kepala daerah di Papua agar diwajibkan berada di tempat bersama rakyatnya, untuk menjawab dinamika sosial dan politik di masyarakat," kata dia.

Semua pihak harus bersinergi untuk mengembalikan situasi keamanan di Intan Jaya.

Mandenas menegaskan tidak boleh lagi adanya korban jiwa akibat ketidaktegasan pemerintah dan aparat kemanan.

Hal senada disampaikan Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Papua, Mansyur.

Menurut dia, ada informasi dari anggota kerukunan di Sugapa, Intan Jaya, bahwa mereka saat ini dalam posisi ketakutan.

Ia meminta kepala daerah setempat untuk hadir di tengah masyarakat dan merangkul semua pihak untuk menyelesaikan masalah.

"Kondiis stabil, aman, dan rukun warganya di daerah sebetulnya 70 persen itu ada di tangan bapak-bapak kepala daerah," kata dia.

Baca Juga: Makin Aneh dan Tak Terduga, Gejala Covid-19 Bermutasi Mirip Serangan Penyakit Berbahaya, Berikut Cara Mendeteksinya

Ketika seorang kepala daerah ada di tempat tugas, maka segala permasalahan yang muncul akan cepat teratasi.

"Karena itu selaku kepala daerah, perlu ada selalu di tempat karena rakyat itu butuh perhatian.

Ketika ada perkembangan dia bisa responsif, artinya dalam konteks ini menyelesaikan masalah tanpa masalah. Jangan menyelesaikan masalah dengan menyisakan masalah," kata Mansyur.

Yang terpenting tiga tungku, yaitu pemerintah daerah termasuk TNI-Polri, pemuka agama, dan tokoh adat, harus dilibatkan, dan bersinergi dalam menyelesaikan segala masalah yang ada.

Dalam sepekan terakhir, TNI menyebut KKB Papua telah berulah sebanyak empat kali di Intan Jaya.

Anggota KKB Papua menembak dua pengemudi ojek dan dua prajurit TNI.

Berikut daftar lengkapnya korban aksi keji KKB Papua di Kabupaten Intan Jaya sepekan terakhir.

1. Tembak 2 tukang ojek

Aksi keji KKB Papua pimpinan Karel Tipagau dan Undius Waker makan korban lagi.

Mereka menembaki dua korban di Distrik Sugapa,Kabupaten Intan Jaya, Papua pada Senin (14/9/2020).

Baca Juga: Lihat Tampang Tentara China dalam Bus Ini, Diduga Akan Dikirim ke Perbatasan India, Remaja-remaja Ini Nangis Sesenggukan

Seperti dilansir dari Kompas dalam artikel 'Anggota KKB Tembaki 2 Pengemudi Ojek Usai Antar Penumpang di Intan Jaya, Papua'

Kedua korban mengalami luka serius dan kini dibawa ke Kabupaten Mimika untuk mendapatkan perawatan.

Kepala Polres Intan Jaya Ajun Komisaris Besar I Wayan Geria Antara saat dihubungi dari Jayapura pada Senin malam membenarkan insiden penembakan dua warga di Sugapa dan mengungkap kronologi kejadian.

Identitas kedua korban adalah Laode Anas (34) dan Fatur Rahman (23).

Ia menuturkan, para pelaku menembaki Laode dan Fatur dalam waktu yang berbeda saat melewati Kampung Mamba, Distrik Sugapa.

KKB Papua menyerang Laode pada pukul 11.15 WIT dan Fatur pukul 11.20 WIT.

Saat itu Laode yang baru saja mengantar penumpang ke Kampung Titigi berniat kembali ke Sugapa.

Namun, di perjalanan pulang, korban ditembaki KKB.

"Korban sempat melihat pelaku (KKB Papua) menembak sekitar tujuh kali dan korban menyelamatkan diri.

Kemudian ia ditolong oleh Serda Ade Ramadhan Babinsa Kodim Persiapan Intan Jaya dan diantar menggunakan kendaraan roda dua dari Kampung Mamba menuju ke Puskesmas Bilogai kampung Yokatapa," ujar I Wayan.

Baca Juga: Terang-terangan, Xi Jinping Nyatakan Tak Ada Niatan Berperang dengan Negara Manapun: Kami Akan Menyelesaikan Perselisihan dengan Dialog dan Negosiasi

Fatur Rahman menjadi korban kedua yang terjadi sekitar pukul 11.20 WIT.

Fatur juga baru kembali dari Kampung titigi ke Distrik Sugapa dengan membawa penumpang.

Di perjalanan korban ditembaki dari arah ketinggian.

"Ia diselamatkan oleh aparat TNI-Polri yang datang ke lokasi kejadian karena mendapat laporan penyerangan terhadap Laode Anas," kata I Wayan.

Laode mengalami luka tembak di tangan kanan, sedangkan Fatur mengalami luka tembak di perut bagian bawah dan luka di dahi akibat dibacok senjata tajam.

Para pelaku juga merusak sepeda motor milik kedua korban.

”Kedua korban selamat dalam insiden ini.

Kami telah mengevakuasi keduanya dengan pesawat maskapai Rimbun Air ke Kabupaten Mimika untuk mendapatkan perawatan medis yang lebih memadai,” kata Wayan.

Pelaku penembakan tersebut diduga adalah KKB Papua yang dipimpin Karel Tipagau dan Undius Waker.

Komandan Korem 171/Praja Vira Tama Brigadir Jenderal TNI Iwan Setiawan saat dihubungi menegaskan, dirinya telah menginstruksikan anggotanya untuk mengejar para pelaku penembakan itu.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonominya Rendah Hingga Tergolong Negara Miskin, Timor Leste dengan Ajaib Terlindung dari Jurang Pandemi Covid-19, Disebut Hanya Akan Alami Kerusakan Paling Ringan, Kok Bisa?

”Terdapat satu kompi pasukan TNI Angkatan Darat atau sekitar 100 personel di Intan Jaya.

Kami akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menghentikan aksi kelompok tersebut,” ucapnya.

2. Tebas lengan tukang ojek

Tiga hari setelah penyerangan dua pengemudi ojek, KKB Papua kembali menyerang pengemudi ojek lain pada Kamis (17/9/2020) pukul 10.50 WIT.

Melansir dari instagram @puspentni, korban bernama Badawi umur 51 tahun beralamat di Kompleks masjid Kampung Yokatapa.

Korban dibacok dengan menggunakan senjata tajam (Parang) yang menyebabkan tangan sebelah kiri putus. Karena kehabisan darah akhirnya Korban meninggal dunia di tempat.

Korban kemudian dievakuasi oleh masyarakat setempat bersama Aparat TNI-POLRI ke Puskesmas Bilogai menggunakan kendaraan roda empat milik Pasturan.

Di Puskesmas Bilogai, Korban ditangani oleh Tim medis dipimpin dr. Mirza.

Badawi akhirnya meninggal karena kehabisan darah.

Aksi penyerangan diduga dilakukan bukan tanpa sebab.

Baca Juga: Kasus Anggota Pencak Silat Dibacok Berbuntut Panjang, Barisan TNI AD Hijaukan Solo di Tengah Kabar Adanya Gerakan PSHT, Kostrad, Raider hingga Kopassus Diterjunkan

Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa menyebut KKB menganggap para korban adalah petugas TNI/Polri yang menyamar.

Sebab setelah melancarkan aksinya, KKB Papua juga menyebar fitnah melalui media sosial bahwa para korban adalah anggota TNI/Polri yang menyamar.

Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan bahwa Aparat Keamanan TNI Polri sedang melakukan pencarian dan pengejaran terhadap pelaku.

3. Anggota TNI ditembak

Masih pada hari yang sama, pada siang harinya pukul 14.20 WIT, KKB Papua kembali melakukan aksi dengan menghadang dan menyerang Aparat TNI atas nama Serka Sahlan yang bertugas sebagai Babinsa di Hitadipa.

Korban sedang dalam perjalanan membawa logistik.

Korban menderita luka tembak sehingga meninggal dunia di tempat dan dievakuasi ke Puskesmas Bilogai.

4. Anggota TNI gugur

Dan yang terbaru, KKB Papua menyerang Pos Koramil Persiapan Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua pada Sabtu (19/9/2020).

Kontak senjata tersebut menyebabkan salah satu personel Satgas Apter, Pratu Dwi Akbar Utomo, gugur karena luka tembak.

Baca Juga: Perlu 7 Tahun untuk Muncul di Layar Kaca, Lidya Pratiwi Berpikir Hidupnya Telah Berakhir di Penjara: Aku Pikir Hari Ini Gak Akan Ada

Seperti dilansir dari Kompas dalam artikel 'Kontak Senjata dengan KKB di Intan Jaya, Seorang Prajurit TNI Gugur'

Kronologinya berawal saat terjadi kontak senjata antara prajurit TNI dan KKB Papua di Pos Koramil Persiapan Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Sabtu (19/9/2020).

Kontak senjata yang melibatkan Satgas BKO Aparat Teritorial (Apter) Koramil Persiapan Hitadipa dengan KKB Papua terjadi sekitar pukul 13.20 WIT.

Salah satu personel Satgas Apter, Pratu Dwi Akbar Utomo, gugur karena luka tembak dalam kontak senjata itu. Pratu Dwi dinyatakan meninggal pada pukul 14.50 WIT.

"Saat ini Jenazah sedang diurus proses evakuasi ke Timika," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Arm Reza Nur Patria dalam keterangan tertulisnya, Sabtu petang.

Pasukan TNI dan Polri melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian.

Menurut Reza, Satgas Apter yang bertugas menyiapkan Koramil dan Kodim baru untuk membantu pemerintah daerah melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Tak Tahan Kebrutalan KKB Papua, Anggota Komisi I DPR Minta Jenderal Andika Perkasa Segera Atasi.

(*)

Source : Surya

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x