Dua agen lainnya yang membantu misi rahasia adalah Jamie McCormick dan Daniel Meeks dari kapal sepanjang 12 meter, dilansir The Sun Senin (21/9/2020).
Misi mereka adalah menanamkan pelacak di perairan Luzon, dan kemudian menuju Jepang sebelum kembali mengabilnya beberapa pekan kemudian.
Pelacak yang disamarkan sebagai batu itu berfungsi merekam dan mencatat setiap sinyal yang dipancarkan militer China maupun kapal lainnya.
Misi tersebut tidak mempunyai hubungan dengan AS, sehingga Washington bisa menyangkal jika kelompok itu ditemukan dan tertangkap.
Untuk menguatkan penyamaran, mereka membawa dokumen palsu berisi pernyataan mereka diperintahkan seseorang membawa kapal dari Malaysia ke Jepang.
Saat itu, mereka mendapatkan kabar bahwa di hari pelaksanaan misi, terjadi Badai Tropis Higos yang terbentuk di Samudera Pasifik.
Stanek memutuskan bahwa agenda mereka jalan terus setelah prakiraan cuara memprediksi badai tersebut bakal melewati tempat mereka bertugas.
CIA dilaporkan juga berharap misi itu sukses, untuk membuktikan bahwa cabang mereka itu masih layak berdiri, selain milik angkatan laut.
Tetapi sialnya, Badai Higos ternyata tidak mengubah haluan dan menuju ke lokasi eksekusi dengan kecepatan angin mencapai 72 km per jam.
Sistem pelacak yang terdapat dalam kapal menunjukkan keempat agen menuju langsung ke badai sebelum keberadaan mereka tak diketahui.