GridHot.ID - Malaysia sedang dilanda kekacauan politik.
Untuk menyelesaikan kisruh tersebut, anggota Dewan Agung Partai Umno, Tajuddin Adul Rahman menyarankan pembubaran parlemen untuk memberi jalan baru pada Pemilihan Umum ke-15.Melansir dari Malaysia Kini, Rabu, (23/9/2020), Tajuddin mengatakan itu merupakan langkah terbaik daripada membiarkan aksi panas dari partai yang berujung pada kekacauan negara.
Baca Juga: Peringati Hari Ulang Tahun Putranya, Ibunda Ashraf Sinclair Gelar Doa Bersama di Malaysia, BCL Kunjungi Makan Suaminya Bareng Noah"(PM) Muhyiddin Yassin punya pilihan, dia bisa membubarkan Dewan Rakyat dan pilihan yang terbaik adalah mengadakan Pemilu, lalu membiarkan rakyat menentukan siapa yang bisa mendapat amanah.""Ini sudah menjadi politik caca marba. Bubarkan saja Parlemen, dan berikan untuk rakyat sehingga rakyat yang akan menentukan."
"Mereka yang melompat (partai) tentu mendapat ganjaran, wakil rakyat bisa diperjualbelikan dengan uang dan politik macam apa yang kita miliki. Kami ingin wakil rakyat terpilih yang bekerja, kredibel dan memiliki integritas," katanya.
Tajuddin menjawab demikian, ketika ditanya tentang perkembangan politik saat ini. Di mana pemimpin oposisi, Anwar Ibrahim mengaku memiliki mayoritas untuk membentuk pemerintahan baru.Hal itu disampaikan Anwar dalam jumpa pers di Hotel Le Meridien Kuala Lumpur, Rabu (23/9/2020).
Ia juga sedang beraudiensi dengan Raja Malaysia untuk mengangkatnya secara resmi sebagai perdana menteri baru.
Baca Juga: Kalau Ketahuan Nyawa Bisa Hilang Seketika, Anggota Kopassus Ini Nyamar Jadi Penjual Durian Demi Lancarkan Aksi Penyerbuan, Ditempeleng Bawahan Sampai Dipaksa Antar Istri Panglima GAM ke Malaysia Jadi TantanganAnwar cuma membutuhkan persetujuan raja untuk menggantikan posisi Muhyiddin Yassin sebagai perdana menteri saat ini.Mengutip dari Reuters, dalam koferensi persnya, Anwar mengatakan bahwa dia didukung dari anggota parlemen, yang berarti Muhyiddin akan lengser sebagai PM."Kami memiliki mayoritas yang kuat dan tangguh. Saya tidak berbicara tentang empat, lima, enam (kursi), saya berbicara tentang lebih dari itu," kata Anwar.Namun, ia enggan memberikan jumlah angka apa pun, tetapi ia mengatakan itu mendekati dua pertiga dari 222 kursi anggota parlemen.
"Kami membutuhkan pemerintahan yang stabil dan kuat untuk menjalankan negara dan menyelamatkan negara," tambahnya.Klaim pemimpin oposisi itu muncul kurang dari tujuh bulan setelah Muhyiddin merebut jabatan perdana menteri Malaysia.Pengangkatan Muhyiddin sebagai PM, menyusul kekacauan politik yang menyebabkan runtuhnya pemerintahan Mahathir Mohamad.Kantor perdana menteri tidak segera menanggapi klaim Anwar itu.
Baca Juga: Dianggap China Bak Angin Lalu, Diam-diam AS Sukses kadali Tiongkok dengan Menyusup ke Daerah Rawan Ini, Pakai Jet Mata-mata yang Disangka Milik MalaysiaJika Muhyiddin menemui raja terlebih dahulu, dia dapat menasihati raja untuk membubarkan parlemen dan mengadakan kembali pemilihan umum nasional.Muhyiddin menjabat sebagai PM pada Maret 2020, setelah mengamankan mayoritas parlemen dengan dukungan Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), yang dikalahkan dalam pemilu 2018.Lawan Muhyiddin menuduhnya merebut kekuasaan dengan menggeser partai yang berkoalisi, alih-alih mendapatkannya di kotak suara.Tapi Muhyiddin memiliki mayoritas suara yang tipis, dan ada spekulasi bahwa dia bisa membuat pemilihan baru untuk memenangkan mandat yang lebih kuat sebagai PM.