Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

China Diduga Panas-panasi Barbados untuk Merdeka, Ratu Elizabeth II Bakal Copot Jabatan Jika Rencana Tongkok Sukses Terlaksana, Investasi Jadi Strategi Licik Negeri Panda

None - Jumat, 25 September 2020 | 18:13
Ratu Elizabeth II mengenakan mahkota yang membawa salah satu berlian Cullinan.
Mirror

Ratu Elizabeth II mengenakan mahkota yang membawa salah satu berlian Cullinan.

Gridhot.ID - Rencana China untuk kuasai dunia kini sudah mulai terendus Inggris.

Pasalnya Barbados yang merupakan wilayah jajahan Inggris diduga sedang dipanas-panasi agar memerdekakan dirinya sendiri dan lepas dari sang Ratu.

Rencana Barbados ingin kemerdekaan penuh dari Kerajaan Inggris diduga karena pengaruh China yang luar biasa.

Gelontoran dana dari China diduga menyebabkan Barbados ingin mencopot Ratu Elizabeth II sebagai kepala negara pada tahun depan.

Tudingan tersebut disampaikan seorang anggota parlemen Inggris, Tom Tugendhat . Ketua komite luar negeri mengatakan, Beijing memainkan peran besar agar negara di Karibia itu menjadi republik.

Baca Juga: Rombak Habis-habisan Jajaran Direksi PT Pos Indonesia, Sosok Ini Ditunjuk Erick Thohir Jadi Direktur Kelembagaan yang Baru, Eks Aktivis yang Pernah Diculik di Era Soeharto

Dia menuturkan Barbados dan China sudah menandatangani inisiatif "Sabuk dan Jalan" pada 2019, sehingga membuka gerbang perdagangan.

Kepada The Times, Tugendhat menyatakan Beijing menggunakan investasi di infrastruktur dan diplomasi utang untuk mengontrol sebuah wilayah.

Politisi dari Partai Konservatif itu menjelaskan, sejak lama Inggris sudah mendapatkan tantangan yang bertujuan meruntuhkan aliansi mereka. "Kini, kita sudah melihatnya di Karibia. Sejumlah pulau kini sudah bersiap mengganti Ratu dengan kaisar dari Beijing,' sindirnya.

Selama beberapa tahun terakhir dikutip Daily Mail Rabu (23/9/2020), "Negeri Panda" disebut sudah menggelontorkan miliaran dollar AS ke kawasan tersebut. Tujuannya adalah supaya negara-negara Karibia bisa lepas dari pengaruh Barat, sementara mendekatkan mereka ke dekapan Beijing.

Data dari American Enterprise Institute menunjukkan, sejak 2005 mereka sudah mencairkan 7 miliar dollar AS (Rp 103,8 triliun) kepada enam negara Karibia.

Baca Juga: Susul Mulan Jameela di Dunia Politik, Ahmad Dhani Kini Ditunjuk Prabowo Jadi Wasekjen Partai Gerindra, Sosok Ini Beri Penjelasan: Memang Sudah Lama Berjuang Bersama Kami

Dari jumlah tersebut, mereka sudah membangun jalan, pelabuhan, hingga kasino serta resor berrbintang lima yang berlokasi di Bahama.

Sementara enam negara sudah menjalin kesepakatan dengan Inisiatif Sabuk dan Jalan China. Termasuk di antaranya Jamaika, Barbados, serta Trinidad dan Tobago.

"Negeri Panda" dilaporkan bersikap baik dengan negara yang memutuskan mengakhiri hubungan diplomatik dengan Taiwan, dan mengakui partai komunis.

Pada 2005, mereka disebut menghadiahi Grenada sebuah stadion kriket senilai 55 juta dollar AS (Rp 814,9 miliar) karena berpindah dari Taiwan.

Adapun Barbados dilaporkan menerima 490 juta dollar AS (Rp 7,2 triliun) dari sektor pariwisata. Tapi, mereka diyakini juga mereguk untung dari sektor swasta lainnya.

Baca Juga: Dalang di Balik Kematian Pendeta Yeremia di Papua Jadi Tanya, Anggota DPR Terima Kronologi yang Berbeda, Minta KSAD Andika Perkasa dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto Lakukan Investigasi

Mereka kemudian menandatangani nota kesepahaman mengenai inisiatif tersebut, yang isinya komitmen pengembangan penerbangan hingga pertanian.

Setelah merdeka pada 1966, Bridgetown terus menjalin hubungan harmonis dengan Inggris hingga pada pekan lalu, mereka berencana menjadi republik di 2021.

Perdana Menteri Mia Mottey dalam pidatonya mengutip PM pertama Errol Barrow, berisi peringatan akan "bayang-bayang kolonial".

"Waktunya sudah tiba untuk meninggalkan warisan kolonial kita. Yang akan menjadi Kepala Negara Barbados adalah orang Barbados sendiri," ujar Gubernur Jenderal Dame Sandra Mason.

Baca Juga: Matanya Ditutup Kain, Lesti Kejora Tak Menyangaka Bakal Dibelikan Apartemen oleh Rizky Billar, Sang Pedangdut: Ini Beneran?

Saat membacakan pidato PM Mottey, Mason menekankan bahwa mereka akan beralih fungsi sebagai republik pada 55 tahun peringatan kemerdekaan pada 2021.

Istana Buckingham melalui juru bicaranya menekankan, keputusan mencopot Ratu Elizabeth II merupakan urusan internal negara tersebut.

Begitu pula dengan kantor PM Boris Johnson, di mana mereka menegaskan akan tetap "menikmati kemitraan" dengan kawasan Karibia.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul China dituding pengaruhi Barbados untuk merdeka penuh dari Kerajaan Inggris.

(*)

Source : kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x