Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Makin Serakah Atau Sengaja Cari Musuh? Kini Giliran Pantai Amerika Selatan Memanas, 300 Kapal Tiongkok Tiba-tiba Terobos Perairan Peru dan Ekuador

None - Jumat, 25 September 2020 | 18:25
Kapal China melintas di perairan Malaysia.
Iluminasi

Kapal China melintas di perairan Malaysia.

“Kami berharap masyarakat Peru tidak tertipu oleh informasi yang tidak benar,” demikian bunyi pernyataan yang ditulis dalam bahasa Spanyol seperti yang dilansir LA Times.

Peru dan Ekuador sama-sama memiliki armada penangkap ikan yang besar dan sangat bergantung pada makanan laut.

Baca Juga: Susul Mulan Jameela di Dunia Politik, Ahmad Dhani Kini Ditunjuk Prabowo Jadi Wasekjen Partai Gerindra, Sosok Ini Beri Penjelasan: Memang Sudah Lama Berjuang Bersama Kami

Menurut Bank Dunia, pada 2018, kedua negara menangkap 4,5 juta metrik ton ikan, hampir sama dengan Amerika Serikat, tetapi hanya sekitar seperempat dari apa yang dipanen China dari laut.

Kedua negara mendapat manfaat dari Arus Humboldt, arus air yang dingin dan kaya nutrisi di lepas pantai Pasifik Amerika Selatan yang membantu memberi makan salah satu daerah penangkapan ikan paling produktif di dunia.

Tahun ini, armada penangkapan ikan China telah mengancam keamanan sumber makanan.

Baca Juga: Dalang di Balik Kematian Pendeta Yeremia di Papua Jadi Tanya, Anggota DPR Terima Kronologi yang Berbeda, Minta KSAD Andika Perkasa dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto Lakukan Investigasi

Ini menjadi konflik terbaru yang melibatkan dorongan China untuk memanen makanan laut dari lautan di seluruh dunia.

Mulai Juli, pemerintah Ekuador dan kelompok lingkungan internasional mulai melacak armada besar, yang diparkir di tepi Cagar Laut Galapagos, situs Warisan Dunia UNESCO, dan taman nasional Ekuador.

Cagar alam ini mencakup lebih dari 51.000 mil persegi lautan yang dilindungi di sekitar nusantara, yang terletak sekitar 600 mil di lepas pantai Ekuador.

Lebih dari 20% spesies yang ditemukan di dalam cagar ini adalah spesies unik nusantara.

LA Times memberitakan, menurut laporan yang dikeluarkan oleh Oceana, yang melacak armada tersebut, armada penangkapan ikan China tercatat melakukan sekitar 73.000 jam penangkapan ikan antara 13 Juli dan 13 Agustus dan menyumbang 99% dari aktivitas penangkapan ikan di perimeter cadangan.

Source :Kontan.co.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x