Sementara itu, sejak kemerdekaan Timor-Leste, negaranya telah menandatangani serangkaian perjanjian Laut Timor dengan asumsi bahwa Australia memiliki klaim yang jauh lebih besar atas kekayaannya daripada yang dikatakan standar internasional yang berlaku.
"Kami telah memata-matai pemerintah Timor dan menuntut mereka yang telah mengatakan yang sebenarnya," katanya.
Penandatanganan perjanjian New York 2018, mungkin disangka sebagai akhir cerita, namun benarkah demikian?
Menurut Sophie, sampai Australia melonggarkan hambatan ekonomi dari perjanjian batas maritim yang tidak diratifikasi dan jutaan yang masih mengalir ke selatan (Australia), Timor-Leste tetap terbelenggu, dan artinya kewajiban moral negaranya untuk melakukan hal yang benar sebagai tetangga tetap diabaikan.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Padahal Indonesia Kalah Telak Soal Cadangan Minyak dengan Timor Leste, Harusnya Jadi Kaya seperti Negeri Arab Timor Leste Malah Sengsara, Ternyata Ini Sebabnya"
(*)
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar