Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Curi Start, China Akui Ratusan Ribu Warganya Sudah Disuntik Vaksin Corona Sejak Juli Tahun 2020, Dukungan WHO Jadi Kunci Tiongkok

None - Minggu, 27 September 2020 | 09:13
Sebuah ilustrasi satire muncul di sebuah surat kabar di Denmark yang mengubah lima bintang bendera China dengan virus corona
Ida Marie Odgaard/Ritzau Scanpix

Sebuah ilustrasi satire muncul di sebuah surat kabar di Denmark yang mengubah lima bintang bendera China dengan virus corona

China telah menjadi salah satu pemain terbesar dalam perlombaan global untuk mengembangkan vaksin virus corona. Saat ini China memiliki 11 vaksin dalam uji klinis dan empat dalam uji coba tahap 3.

Secara global, ada 38 vaksin dalam uji coba manusia, sembilan di antaranya telah mencapai tahap pengujian terakhir, menurut WHO.

Bulan lalu, Zheng mengungkapkan dalam wawancara dengan CCTV, China telah menggunakan vaksin virus corona eksperimental pada orang-orang dalam profesi "berisiko tinggi" sejak 22 Juli.

Pekerja yang berisiko tinggi terpapar virus, termasuk personel medis garis depan, personel pencegahan epidemi, staf medis di klinik demam, dan petugas bea cukai dan perbatasan, memenuhi syarat untuk menerima vaksin uji coba tersebut.

Vaksin, yang belum menyelesaikan uji coba tahap 3, dikembangkan oleh Biotec, perusahaan milik China yang dikenal sebagai Sinopharm.

Baca Juga: Bicara Soal Kemungkinan Rujuk dengan Gisella Anastasia, Gading Marten Singgung Nasihat Ayahnya: Bokap Ngomong Jangan Cari Artis Lagi, Ribet

Dalam sebuah pernyataan yang diposting di situs Sinopharm bulan ini, perusahaan ini menyatakan, dua kandidat vaksinnya telah diberikan "ratusan ribu kali" di bawah program penggunaan darurat yang disetujui oleh pemerintah.

Vaksin tersebut digunakan pada para profesional medis, diplomat yang dikerahkan ke negara-negara berisiko tinggi, dan karyawan perusahaan milik negara yang bekerja di luar negeri.

"Tidak ada satu kasus pun yang menunjukkan efek negatif yang signifikan, juga tidak ada yang terinfeksi," kata penasihat umum Sinopharm, Zhou Song dalam sebuah pernyataan.

Uji coba fase 3 untuk vaksin Sinopharm sedang dilakukan di Uni Emirat Arab, Bahrain, Peru, Maroko, dan Argentina.

Pekan lalu, UEA menyetujui penggunaan darurat vaksin Sinopharm untuk pekerja garis depan, menurut kementerian kesehatan negara itu.

Baca Juga: Dituduh Australia Hancurkan Belasan Ribu Tempat Ibadah Kaum Muslim Uighur, China Ngamuk Langsung Berikan Bantahan: Masjid di Xinjiang Lebih Banyak Daripada di Negara-negara Muslim

Source : kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x