Gridhot.ID- Seorang jurnalis China, Chen Qiushi dilaporkan hilang usai meliput kasus virus corona di Wuhan.
Melansir CNN (10/2/2020), Chen Qiushi menghilang sejak 6 Februari dantak dapat dihubungi teman dan keluarganya.
Chen Qiushi yang merupakan citizen journalist disebut menghilang ketika sampai di ibu kota Provinsi Hubei.
Selama berada di sana, ia meliput dan melaporkan seperti apa kondisi sebenarnya Covid-19 yang saat itu tengah mewabah di Wuhan.
Delapan bulan sejak dinyatakan hilang, seorang teman Chen mengungkapkan si jurnalis "ditahan dalam pengawasan ketat" di kota Qingdao.
Kabar ini mengemuka usai seorang taipan China dipenjara 18 tahun, setelah ia mengejek Presiden Xi Jinping sebagai "badut" atas penanganan terhadap virus corona.
Dalam unggahannya, mantan pengacara berusia 34 tahun itu datang ke Wuhan sebelum lockdown untuk memberikan gambaran kepada dunia.
Laporannya menunjukkan beberapa momen mengerikan. Seperti perempuan yang menelepon keluarga dengan kerabatnya mati di sebelahnya.
Chen kemudian dinyatakan hilang, setelah salah satu kawan yang mengelola akun Twitter-nya memberikan perkembangan terbaru.
Dalam salah satu unggahan April lalu, Chen disebut sudah menghilang selama 58 hari setelah meliput kondisi sebenarnya virus corona.
"Siapa yang bisa memberitahukan di mana dia berada? Ada yang berhasil menghubunginya? Tolong selamatkan dia!" ujar teman Chen.
Dikutip South China Morning Post (24/9/2020), Xu Xiaodong menyatakan bahwa sahabatnya itu berada dalam "kondisi baik".
Tetapi dalam pernyataan di YouTube, Xu menuturkan Chen saat ini berada dalam pengawasan "departemen tertentu milik pemerintah".
"Saat ini, pemerintah tengah menginvestigasi aktivitas baik di daratan utama, Hong Kong dan Jepang," jelas Xu dilansir Daily Mail, Jumat (25/9/2020).
Xu menuturkan, sejauh ini pemerintah China "puas" karena Chen tidak mendapatkan bantuan finansial dari organisasi asing.
Selain itu, Chen juga tidak melakukan tindakan yang dianggap subversif sehingga Beijing memutuskan untuk tidak memprosesnya secara hukum.
Kepada harian Inggris The Guardian, salah seorang sumber terdekat Chen mengatakan yang mereka tahu, teman mereka tidak akan bisa dibebaskan.
"(Chen) Qiushi, yang tinggal bersama orang tuanya, saat ini tengah mendapatkan pengawasan yang sangat ketat dari pemerintah," kata sumber tersebut.
Chen merupakan satu dari2 wartawan yang menghilang setelah melaporkan penanganan awal pandemi Covid-19 di Wuhan.
Otoritas Negeri Panda disebut mengancam hingga membungkam sejumlah pihak yang mengkritik mereka dalam menangani virus corona.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: "Hilang 8 Bulan Saat Laporkan Covid-19 di Wuhan, Jurnalis Ini Ternyata Diawasi China."
(*)