Sementara itu mengutip data yang dirilis Statista yang dirilis tahun 2017, jumlah pemasukan terbesar Arab Saudi dari jemaah haji berasal dari Indonesia yang menyumbang pendapatan 940 juta dollar AS.
Pemasukan terbesar kedua disumbang oleh jemaah asal India yang berkontribusi sebesar 733 juta dollar AS. Jemaah haji terbesar lainnya berasal dari Lebanon, Turki, Dubai, Tunisia, Qatar, dan Pakistan. Pada tahun 2019, total kunjungan jemaah haji tercatat sebanyak 2,6 juta orang.
Jika digabungkan dengan jumlah jemaah umrah ( haji dan umrah), maka kunjungan orang yang masuk ke Arab Saudi yakni sebanyak 19 juta peziarah.
Bahkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman berencana untuk meningkatkan kapasitas haji menjadi 30 juta jemaah setiap tahun dan menghasilkan sebanyak 50 miliar riyal (13,32 miliar dollar) pendapatan pada tahun 2030.
Sementara jika digabung dengan umrah, sebelum adanya pandemi Covid-19, potensi pendapatan yang masuk ke Arab Saudi mencapai 200 miliar riyal pada tahun 2020.
Upaya ini dilakukan Mohammed bin Salman dalam upaya negaranya untuk mengurangi ketergantungan dari pendapatan minyak.
Sejak beberapa tahun terakhir, pemerintah Arab Saudi mulai mempromosikan sektor pariwisata mereka.
Diharapkan di masa mendatang, ada kunjungan wisata dari para jemaah haji selain mengunjungi dua kota suci, Mekkah dan Madinah.
Lumpuh karena Covid-19
Mazen menjelaskan, pandemi virus corona membuat bisnis di Mekkah dan Madinah yang menggantungkan hidup pada jemaah haji kini mengalami kerugian besar.