Eko berharap, kondisi di Dukuh Sawangan pasca keributan pada Selasa (22/9/2020) lalu, sudah kondusif dan aman untuk semuanya.
Mengingat karena Hamam ini menunjukan hasil positif Covid-19, maka harus segera dilakukan tes swab paling tidak ke 36 orang kontak eratnya.
Karena untuk saat ini, ketika ada satu orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, maka minimal 36 kontak eratnya langsung dites swab.
"Pihak keluarga sudah kami beritahu kalau Hamam ini positif Covid-19.
Termasuk di Ponpes tempat almarhum menimba ilmu juga sudah kami informasikan.
Sementara pihak keluarga kami minta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah," jelasnya.
Seperti yang diberitakan belum lama ini, Nasib naas harus dialami oleh dua tenaga medis di RSUD dr Soeselo Slawi, karena harus menjalani perawatan sekaligus mengalami trauma, setelah mendapat perlakuan tidak terduga dari warga dan keluarga pasien Suspec Covid-19 yang meninggal dunia pada Selasa (22/9/2020) lalu.
Adapun kedua tenaga medis yang menjadi korban yaitu Ida Wahyu (41), dan Waras (38).
Dijelaskan oleh Direktur RSUD dr. Soeselo Slawi, Guntur Muhammad Taqwin, Keributan yang terjadi antara warga dukuh Sawangan, Desa Sigedong, Bumijawa, dengan tim Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Bumijawa, dipicu saat proses pemakaman jenazah Hamam (15), tambang yang dipegang oleh pihak keluarga bernama Abdul Kholik, lepas dari genggaman sehingga peti jenazah menjadi miring.
Saat itu juga yang memegang tali (Abdul Kholik) langsung turun ke liang Lahat, sedangkan yang lainnya secara perlahan melepaskan tali tambang untuk mengimbangi peti jenazah.
Source | : | Tribun Jateng |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar