Dan, untuk penggalian selanjutnya, diperlukan tenaga dan peralatan khusus misalnya masker dan tabung oksigen seperti yang dimiliki pasukan katak KKO.
Saat itu sudah pukul 03.00.
“Rombongan saya pulang untuk salat Subuh dan istirahat karena mulai merasa flu,” kata Maulwi.
“Selanjutnya, saya perintahkan Letnan Kolonel Marokeh Santoso, Kepala Staf Resimen Tjakrabirawa, untuk menggantikan dan mewakili saya. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul "Sulitnya Evakuasi Jenazah Para Jenderal Korban G30S/PKI, Ini Detik-detiknya Menurut Saksi Sejarah"