Portugal meninggalkan wilayah itu pada tahun 1975, membuka jalan bagi invasi Indonesia dan perang yang mengikutinya.
Sangat indah dan menawarkan penyelaman kelas dunia, namun negara ini gagal meraup dolar dari pariwisata karena berjuang untuk melepaskan reputasinya yang dilanda perang.
Timor-Leste telah mengambil 95% pendapatan yang diharapkan dari satu-satunya ladang minyak yang memproduksi, Bayu-Undan, menurut lembaga pemikir lokal La'o Hamutuk .
"Bangsa ini akan mendapat bantuan, dalam penyelesaian perjanjian maritim dengan Australia," ungkap La'o Hamutuk.
Memperkirakan, Timor Leste merugi hingga 5 miliar dollar AS dalam pendapatan yang hilang.
Tetapi pengeluaran pemerintah Timor Leste cukup tinggi, Bank Dunia memperingatkan bahwa penarikan dari Dana Perminyakan dan penurunan produksi minyak akan mengancam negara itu.
Sejauh ini China telah memenangkan banyak kontrak dari pemerintah Timor Leste, dimulai dari istana kepresidenen pembangkit listrik, dan sub kontrak pelabuhan yang dibangun China.
China juga membangun jalan raya pertama di Timor Leste, menurut Gusmao China juga tertarik untuk mendanai Greater Sunrise.
Dia percaya proyek itu akan menyelesaikan kemiskinan di Timor Leste dan mebuat negaranya semakin kaya.