Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Cium Kehadiran Tentara Bayaran, Armenia dan Azerbaijan Kompak Tuding Adanya Pasukan Asing dalam Perangnya, Negara Mana Saja yang Terlibat?

Desy Kurniasari - Senin, 05 Oktober 2020 | 09:13
'Pertempuran Final' di Depan Mata, Perang Azerbaijan-Armenia Dipastikan Meledak Makin Besar Setelah Senjata 'Pembersih Musuh' Mulai Beraksi di Karabakh
KEMENTERIAN PERTAHANAN AZERBAIJAN

'Pertempuran Final' di Depan Mata, Perang Azerbaijan-Armenia Dipastikan Meledak Makin Besar Setelah Senjata 'Pembersih Musuh' Mulai Beraksi di Karabakh

GridHot.ID - Konflik Nagarno-Karabakh telah berlangsung sejak 27 September lalu.

Tentara militer Azerbaijan mengepung dan menyerang Armenia dari arah utara, selatan, dan tenggara.

Namun rupanya, konflik antara Armenia vs Azerbaijan di Nagarno-Karabakh bukan hanya melibatkan kedua negara.

Baca Juga: Perang di Nagorno-Karabakh Memanas, Presiden Turki Erdogan Ingin Azerbaijan Terus Serang Armenia: Pertempuran Ini Akan Berlanjut!

Armenia dan Azerbaijan sama-sama menuding ada militer lain yang turut campur dalam perang tersebut

Dikuti dari AFP Sabtu (3/10/2020), berikut keterlibatan militer asing dalam konflik Amernia vs Azerbaijan.

Orang Suriah di militer Azerbaijan?Sejak awal bentrokan pekan lalu, Armenia menuduh Turki mengirim tentara bayaran dari Suriah utara untuk berperang bareng pasukan Azerbaijan. Pada Jumat (2/10/2020) Perdana Menteri Nikol Pashinyan mengatakan ke surat kabar Perancis Le Figaro, bahwa Turki telah "memberangkatkan ribuan tentara bayaran dan teroris" ke Azerbaijan dari Suriah utara.

Baca Juga: Berkedok 'Mesin Propaganda', Militer Azerbaijan Pamer Kekuatan dengan Rilis Video Musik 'Heavy Metal', Pesan di Dalamnya Ternyata Tak Sesuai dengan Kenyataannya

Pashinyan dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam panggilan telepon, menyatakan "keprihatinan serius" atas laporan "keterlibatan dalam aksi militer gerilyawan kelompok bersenjata ilegal dari Timur Tengah," ujar Kremlin.

Presiden Perancis Emmanuel Macron juga nimbrung, menuntut Turki menjelaskan apa yang dikatakannya sebagai kedatangan pasukan milisi di Azerbaijan. "Garis merah telah dilintasi, yang tidak dapat diterima," ucap Macron.

Belum ada komentar resmi dari Turki yang mendukung Baku dalam konflik tersebut, tetapi Azerbaijan membantah laporan itu.

"Ada lagi potongan informasi yang salah terhadap Azerbaijan," ucap Hikmat Hajiyev asisten presiden urusan luar negeri Azerbaijan, dalam konferensi pers. "Kami sepenuhnya menolaknya, Azerbaijan tidak butuh pasukan asing karena kami punya angkatan bersenjata profesional dan kami juga punya pasukan cadangan yang cukup."

Source :Kontan.co.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x